Pendidikan

Hima Pidana FH Unila Gelar Seminar Internasional, Bahas Peradilan Anak

Hima Pidana FH Unila gelar seminar internasional 28 Oktober lalu di Auditorium Prof. Abdul Kadir Muhammad, Gedung A.

Dokumentasi
SEMINAR INTERNASIONAL - Hima Pidana FH Unila gelar seminar internasional 28 Oktober lalu di Auditorium Prof. Abdul Kadir Muhammad, Gedung A. 

Ia menekankan, hukum pidana adat memiliki sifat komunal, di mana tanggung jawab tidak hanya dibebankan kepada pelaku, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakatnya.

Sanksi adat, menurutnya, tidak bertujuan untuk menghukum, melainkan untuk memulihkan keseimbangan sosial dan memperbaiki hubungan dalam komunitas.

Sebagai penutup sesi narasumber, Dr. Hamonangan Albariansyah menyoroti pentingnya harmonisasi antara hukum adat dan hukum pidana modern.

Ia menjelaskan bahwa keadilan restoratif merupakan titik temu antara rasionalitas hukum tertulis dan nilai-nilai kemanusiaan yang hidup dalam masyarakat adat.

Hukum adat, baginya, dapat menjadi laboratorium keadilan restoratif yang berperan penting dalam membangun sistem hukum pidana Indonesia yang lebih humanis.

Dengan terselenggaranya kegiatan International Conference on Criminal Law Indonesia (ICCLI) ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para akademisi, praktisi, dan mahasiswa hukum untuk bertukar gagasan serta memperkuat pemahaman mengenai hubungan antara hukum adat dan pembaruan hukum pidana di Indonesia.

Seminar ini tidak hanya menjadi ajang ilmiah, tetapi juga mencerminkan komitmen Fakultas Hukum Universitas Lampung, khususnya Himpunan Mahasiswa Pidana, dalam mendukung pengembangan ilmu hukum yang relevan dengan dinamika masyarakat dan tantangan hukum di masa depan.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved