UIN Raden Intan Lampung
UIN RIL dan TSU Rusia Gelar Pertemuan Daring, Kian Perkuat Kolaborasi Riset Halal
UIN RIL kembali mengadakan pertemuan daring melalui Zoom dengan Tomsk State University (TSU) Rusia, Selasa (16/9/2025).
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL) kembali mengadakan pertemuan daring melalui Zoom dengan Tomsk State University (TSU) Rusia, Selasa (16/9/2025).
Pertemuan ini membahas kelanjutan Join Research Collaboration on Halal Studies antara kedua kampus.
Rektor UIN RIL Prof. H. Wan Jamaluddin Z. MAg, Ph.D menyampaikan, kerjasama dengan TSU sudah berjalan hampir tiga tahun dan akan terus diperkuat.
“Kami serius menindaklanjuti kerjasama ini, bahkan berencana mempertemukan Prof. Artyom Rykun dengan Menteri Agama. Kolaborasi ini bukan hanya bermanfaat bagi UIN RIL, tapi juga untuk TSU Rusia,” ujarnya.
Pertemuan dihadiri Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Internasional TSU Prof. Artyom Rykun bersama akademisi TSU Prof. Irina A. Kurzina, Evgeniia Zaitseva, Militsa Rakina, dan Elene Shmakova.
Dari UIN RIL hadir Rektor Prof. H. Wan Jamaluddin Z. MAg, Ph.D.; Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Prof. Andi Thahir MA, Ed.D.; Wakil Dekan I Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan, dan Kerja Sama Fakultas Saintek Rosida Rakhmawati, M.Pd., Ph.D.;
Ketua International Office Bambang Budiwiranto Ph.D.; Ketua Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Fraulein Intan Suri; para Auditor Halal; dan dosen Fakultas Saintek.
Prof. Rykun menyambut baik rencana tersebut. Ia menyampaikan bahwa kunjungannya ke Indonesia, khususnya Lampung, direncanakan pada November mendatang.
Ia mengungkapkan pentingnya memahami standar halal di Indonesia, tidak hanya dari sisi kimia dan analisis, tetapi juga dari pertimbangan keagamaan, politik, dan praktiknya.

“Kami perlu mengetahui perangkat apa yang tersedia di Indonesia dan bagaimana standar halal diterapkan, agar riset bersama ini lebih tepat sasaran,” kata Rykun.
Fokus utama kolaborasi UIN RIL–TSU antara lain pengembangan penanda RNA untuk mendeteksi kandungan non-halal, riset bersama antar-laboratorium, serta pelatihan dosen dan mahasiswa di TSU.
Laboratorium UIN RIL saat ini telah memiliki fasilitas uji DNA babi berbasis teknologi PCR dan sedang proses akreditasi ISO 17025. Dukungan teknis dan pendampingan dari TSU diharapkan memperkuat kapasitas laboratorium tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ketua LPH UIN RIL memaparkan standar pengujian laboratorium untuk mendukung sertifikasi produk halal.
Ia juga menyampaikan data lembaga halal luar negeri yang telah diasesmen BPJPH, di mana Rusia belum termasuk di dalamnya.
Empat faktor utama dalam jaminan produk halal di Indonesia, lanjutnya, mencakup produksi, distribusi, penyimpanan, dan penyajian. Kriteria tersebut diterapkan bukan hanya pada makanan, tetapi juga farmasi, kosmetik, hingga bahan industri.
Baca juga: Tim The Avengers UIN Raden Intan Lampung Raih Juara Business Plan Nasional
Baca juga: Dua Mahasiswa UIN RIL Dian dan Rama Terpilih dalam Program Google Student Ambassador 2025
Tim The Avengers UIN Raden Intan Lampung Raih Juara Business Plan Nasional |
![]() |
---|
Dua Mahasiswa UIN RIL Dian dan Rama Terpilih dalam Program Google Student Ambassador 2025 |
![]() |
---|
Menteri Agama RI Dorong Sivitas UIN RIL Cetak Cendekiawan Muslim Sejati |
![]() |
---|
Menag RI Resmikan Fakultas Psikologi Islam serta Sains dan Teknologi UIN RIL |
![]() |
---|
14 Atlet Dikirim UIN Raden Intan Lampung ke POMNAS XIX Jawa Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.