Kecelakaan Maut di Panjang, Tubuh Korban Sampai Hancur, Sempat Bilang Ini ke Anaknya di Telepon
Mau jerit nggak bisa, cuman a em aem, tapi saya nunjuk-nunjuk ke sopir...mau gimana, teriak saja nggak mampu.
Penulis: andreas heru jatmiko | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kecelakaan Maut di Panjang, Tubuh Korban sampai Hancur, Sempat Bilang Ini ke Anaknya di Telepon.
Terpal berwarna biru masih menggantung di depan rumah almarhum Hendrik Fauzi di Gang Gelatik, Jalan Teluk Ambon, No 26, Lingkungan III, RT 09, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Kamis 19 Oktober 2017.
Baca: Besok FPK NU Datangi Polda Laporkan Bupati Lamsel yang Diduga Menghina Ketum PBNU
Baca: Pacarnya Meninggal Dikira Cuma Jebakan, Cewek Ini Selfie Pose-pose Begini dengan Jenazah Cowoknya
Para pelayat pun masih silih berganti berdatangan untuk mengucapkan duka cita kepada keluarga.
Fauzi meninggal dunia dalam kecelakaan maut dilindas truk fuso bermuatan penuh beras di depan Rumah Makan Bahagia, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung Rabu 18 Oktober 2017.
Ketika itu, Fauzi baru saja pulang mengantar putra ketiganya, Muhammad Alberto (7) ke tempat lesnya di daerah Karang Maritim.
Hari itu, ternyata menjadi hari terakhir Alberto diantar ayah tercintanya.
Fauzi pergi untuk selama- lamanya ke hadapan Sang Khalik.
Baca: Sudah Tunangan Siap ke Pelaminan, 6 Selebriti Ini Malah Gagal Nikah, Ada yang Diputus Lewat SMS
Kakak Fauzi, Saiful (45) menceritakan, pada hari tragis itu Fauzi tidak biasanya melewati Jalan Soekarno-Hatta.
"Biasanya dia berangkat dan pulang mengantar Alberto hanya lewat Jalan Yos Sudarso. Tapi kemarin, dia berangkat lewat Jalan Yos Sudarso dan pulangnya lewat Jalan Soekarno-Hatta," ujar Saiful yang ditemui di rumah duka.
Baca: Karma Baik Memang Ada, Berikan Rp 600 Ribu pada Sosok di Toilet, Pria Ini Dapat Miliaran Rupiah
Setelah mengantar Alberto ke tempat les, Hendrik mengalami kecelakaan di Jalan Soekarno-Hatta tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Hampir seluruh tubuhnya hancur dilindas roda fuso warna hijau BE 9307 CV bermuatan penuh beras.
