Kesaksian Korban Pabrik Mercon Meledak - Pintunya Cuma Satu Jadinya Berebutan Keluar
Rasa trauma masih dirasakan tiga orang saudara yang bekerja di sebuah pabrik petasan yang terbakar di Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10) pagi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGERANG - Rasa trauma masih dirasakan tiga orang saudara yang bekerja di sebuah pabrik petasan yang terbakar di Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10) pagi. Selain trauma, mereka juga menderita luka bakar di bagian tangan dan leher.
Ketiga orang itu yaitu Suwandi (21), Fahmi (20) dan Agis (20). Warga Kebon Mede RT 02/06, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat itu menjadi perbincangan orang satu kampung.
Baca: Pelaku di Video Mesum Itu Ternyata Benar Mahasiswa UI, Simak Komentar Universitas
Baca: Ini Respons Suami saat Istrinya Rara Karyawati BNI Dinyatakan Telah Tiada
Baca: Pabrik Petasan Meledak, Semi Histeris Lihat Wajah Adiknya Terbakar
Baca: Jumlah Tewas di Ledakan Gudang Mercon di Tangerang Jadi 47 Orang
Baca: Ledakan Gudang Mercon, Video Korban Tewas, Ada yang Bertumpuk di Belakang Gudang
Mereka berhasil selamat dari peristiwa kebakaran dan ledakan dari gudang petasan di Tangerang. Rumah mereka di perbatasan dengan daerah Tangerang.
Suwandi menceritakan kengerian saat insiden kebakaran gudang petasan atau kembang api untuk anak kecil. Saat kebakaran, Suwandi sedang mengemasi kembang api ke dalam dus.
Tiba-tiba terlihat api sudah membesar. Sontak, dia langsung menyelamatkan diri dengan berlari.
"Saya lagi packing kembang api. Tiba-tiba ada kebakaran dan ledakan beberapa kali," ucapnya sambil merintih kesakitan akibat luka bakar, Kamis (26/10/2017).
Dia pun berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke pintu keluar. Namun, karena pintunya hanya satu membuat para karyawan berebutan untuk keluar dari pabrik.
"Pintunya cuman satu jadinya berebutan untuk keluar," ungkap dia.
Setelah berhasil keluar, dia meminta aparat kepolisian untuk mengantarkannya ke Rumah Sakit Mitra Husada untuk mendapatkan perawatan karena di bagian tangan kanan dan leher dia menderita luka bakar.
Sementara itu, Fahmi (20) mengatakan, selain api terdengar pula bunyi ledakan sebanyak tiga sampai empat kali. Dia mengaku tidak mengetahui asal api dari mana.