Berita Video Tribun Lampung
(VIDEO) Kisruh Ojek Online Vs Ojek Pangkalan Nyaris Menelan Korban Jiwa
Seorang sopir angkutan kota di Bandar Lampung dilarikan ke rumah sakit dengan luka tikaman senjata tajam pada bagian dada.
Penulis: Okta Kusuma Jatha | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kisruh ojek online vs ojek pangkalan nyaris menelan korban jiwa. Seorang sopir angkutan kota dilarikan ke rumah sakit dengan luka tikaman senjata tajam pada bagian dada.
Peristiwa terjadi setelah ada perselisihan antara pengemudi ojek online dengan sejumlah ojek pangkalan di persimpangan Ambon, Jalan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukarame, Jumat siang 27 Oktober 2017.
Baca: Kata Siapa Karyawati BNI Rara Sitta Stefanie Dibegal? CCTV Ini Buktinya
Baca: Gadis Berkaus Ketat Berani Lakukan Hal Ini Depan Kawan-kawannya, Netizen: Nggak Punya Otak
Baca: Pemuda Ini Ajak Kekasihnya Bikin Dedek Bayi di Kolam, Yang Terjadi Kemudian Tak Disangka-sangka
Menurut Ketua Persatuan Pengusaha dan Pengemudi Angkot Bandar Lampung (P3ABL) Daud Rusdi pihaknya meminta Kepolisian segera menangkap pelaku penusukan. “Selain itu saya juga meminta ojek online untuk segera ditutup dan dicabut ijinnya, ini sudah meresahkan masyarakat,” ujarnya kesal.
Penusukan tersebut juga berbuntut aksi demo para sopir angkutan kota (angkot) di Bundaran Adipura, Bandar Lampung. Salah satu sopir angkot yang ikut demo Yuzar mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas atas sesama sopir angkot.
“Kami ingin pelaku penusukan segera ditangkap, karena korban penusukan tersebut merupakan teman kami sesama sopir angkot. Sekarang korbannya sedang dirawat di Rumah Sakit Immanuel,” terangnya kepada para awak media yang meliput.
Sementara Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono menegaskan pihaknya akan melakukan pengejaran pelaku penusukan yang terjadi pertigaan Ambon Sukarame. "Pertama kita akan lakukan upaya penangkapan dan pengejaran pelaku sesuai dengan alat bukti yang ditemukan, mudah-mudahan segera kita tangkap," tuturnya.
Murbani pun mengatakan keributan dipicu dari proses pencarian penumpang di lapangan. "Kita berharap semua pihak bisa menahan diri, dan diserahkan serta dipercayakan kepada pihak kepolisian dan aparat terkait dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung, dan pihak Kodim juga untuk mengatasi permasalahan ini," lanjutnya. (okj)