Prihatin Anak Jaman Now Hobi Gadget Ria, Begini Upaya yang Ditempuh Komunitas Jendela Lampung
Prihatin Anak Jaman Now Hobi Gadget Ria, Begini Upaya yang Ditempuh Komunitas Jendela Lampung
Penulis: hanif mustafa | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Prihatin Anak Jaman Now Hobi Gadget Ria, Begini Upaya yang Ditempuh Komunitas Jendela Lampung
Prihatin dengan anak zaman sekarang yang lebih mengenal gadget dibanding permainan konvensional, Komunitas Jendela Lampung mengadakan Festival Sanak Lampung.
Menurut Sitty Nenden Saputri bendara pelaksana festival sanak lampung, kegiatan ini lebih ingin mengenang kembali permainan era zaman 90an.
Baca: Hari Ini Gading Marten Resmikan Toko Oleh-oleh Khas Lampung, Gading Cake Lampung
"Kami kenalkan kembalilah dan ajak untuk bermain langsung, daripada mereka bermain gadget terus," sebut Nenden disela-sela festival yang digelar di Gedung Serba Guna SMAN 2 Bandar Lampung, Minggu 19 November 2017.
Nenden menuturkan dalam Festival Sanak Lampung, anak-anak diajak untuk mempermainkan enam permainan.
Baca: Ingat dengan Artis Cilik Ini? Sekarang Penampilannya Bikin Pangling, Simak Foto-fotonya
"Ada lempar balon, ketapel kaleng, tembak kaleng susun, ular tangga, tendang bola sempit, dan lempar gelang, seru pokoknya permainannya," sebut Nenden.
Selain permainan tersebut, pada festival ini juga menyediakan boot artspace. Yang mana pada area ini, anak bisa mewarnai disebuah media khusus.
"Kami sediakan batu, untuk media mewarnai dan menggambar, jadi anak bisa membuat karakter masing-masing," tegasnya.
Masih kata dia, adapun rangkaian kegiatan yakni pentas seni yang diikuti oleh adik-adik binaan komunitas jendela lampung sebanyak 102 anak, dan adik-adik panti asuhan kemala puji pramuka 30 anak.
"Turut juga 20 anak disabilitas dari sekolah SLB PKK Bandar Lampung, yang mana tadi ada tari sembah, modern dance, vocal group, drama musical," terangnya.
Nanden menambahkan, festival ini turut menandai tiga tahun komunitas jendela di Lampung.
"Komunitas jendela ini tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan di Lampung sendiri baru berdiri tiga tahun yang lalu," tutupnya.