Astaga ! Rasa Empati Berlebihan Ternyata Justru Berdampak Buruk bagi Kesehatan, Berikut Alasannya
Studi terbaru menunjukkan jika terlalu banyak empati dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID --Setiap orang dibekali kemampuan untuk memiliki empati, yakni kemampuan untuk menyesuaikan dan berbagi emosi dengan orang lain melalui sudut pandang mereka.
Empati dianggap sebagai kunci untuk membangun hubungan dengan orang lain.
Sementara, memiliki perasaan ini dapat membuat hubungan lebih kuat.
Baca: Temukan Bekas Jarum di Bagian Tubuh Anaknya, Orangtua Justru Temui Kenyataan Mengerikan di Sekolah
Studi terbaru Journal of Experimental Social Psychology and Health Psychology menunjukkan jika terlalu banyak empati dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Bagaimana bisa? Berikut Tribun Lampung alasannya dikutip dari World of Buzz, Rabu (29/11/2017).
1. Pahami Tiga Macam Empati
Ada tiga macam empati yaitu kognitif, emosional, dan penyayang.
Empati kognitif berarti Anda dapat menghubungkan dan memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain.
Selanjutnya adalah empati emosional,, ialah saat Anda benar-benar telah merasakan apa yang orang lain rasakan.
Seolah berada dalam kaki yang sama.
Misalnya, ketika teman Anda kehilangan orang yang dicintainya, Anda pun merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan.
Sedangkan empati penyayang/kasih adalah empati yang memungkinkan Anda memiliki keinginan untuk membantu orang lain meskipun Anda tak mengenalnya.
2. Empati Emosional Paling Berbahaya bagi Kesehatan
Sebuah studi melakukan penelitian yang melibatkan 200 mahasiswa dan memberi mereka sebuah artikel tentang perjuangan hidup seorang siswa setelah kematian ibunya.
