Maulid Nabi - Di Daerah Ini Maulid Diperingati dengan Berebut Ribuan Telur Warna-warni
Pada saat acara maulid nabi, ratusan perahu yang merupakan replika kapal phinisi terlihat di Sungai Cikoang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sulawesi Selatan, khususnya di Cikoang, Kabupaten Takalar, dikenal dengan nama Maudu Lompoa.
Pada saat acara Maudu Lompoa, ratusan perahu yang merupakan replika kapal phinisi terlihat di Sungai Cikoang.
Baca: Maulid Nabi - Ustaz Somad: Celakalah Orang yang Tak Bersalawat Jika Nama Muhammad Disebut
Baca: Maulid Nabi Muhammad SAW, Ini Doa dan Amalan Utama
Songkolo (makanan yang terbuat dari beras ketan) yang dihiasi telur berwarna-warni, pakaian, dan segala jenis hasil bumi warga ikut digantung memenuhi perahu sebagai salah satu rasa syukur.
Ratusan perahu ini pun dijejer disamping muara Sungai Cikoang, sebelum diarak dari rumah warga masing-masing.
Nantinya, setelah ritual A'rate, yakni membacakan kalimat shalawat oleh para pemangku adat dan tokoh masyarakat, warga akan menyerbu isi dari perahu.
Baca: Foto Ini Jadi Bukti Seperti Apa Kondisi Tragis Edison Wardhana Gegara Aksi Demian, Ngeri
Baca: Death Drop, Permainan Sulap Demian yang Selalu Bawa Sial, Ini Faktanya!
Mereka akan berebut, terutama ribuan telur yang ada di atas perahu.
Acara semakin meriah dengan berbagai lomba yang diikuti masyarakat.
Mulai dari perlombaan menangkap bebek di sungai Cikoang atau unjuk kebolehan memainkan silat kampung khas Cikoang.
Tak sedikit warga yang memanfaatkan acara ini untuk menjual makanan, cendramata, dan barang-barang lainnya.
Sejarah perayaan Maudu Lompoa Cikoang dimulai sejak 1641 M.
Baca: Sang Paman kaget Lihat Keponakan Tidur dengan Bukan Muhrimnya, Ini Yang Dilakukannya
Saat itu keturunan Nabi Muhammad SAW, Sayed Djalaluddin Al Aidid, pertama menyebarkan agama Islam di daerah tersebut.
Sejak itu, perayaan Maudu Lompoa Cikoang digelar setiap tahun dan sudah menjadi agenda tahunan dan ikon pariwisata Sulsel terkhusus Kabupaten Takalar.