BREAKING NEWS LAMPUNG

Pokbal Disebut Langgar ”Resolusi” 12 September

Selain melakukan provokasi, Pokbal juga melanggar ”resolusi” 12 September 2017.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribunlampung
Pokbal dan driver Gojek adu argumen di kawasan Jalan ZA Pagar Alam, Bandar Lampung, Kamis (4/1/2018). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gesekan yang terjadi antara Pokbal dan driver Gojek di sekitar Rumah Makan Musi Raya Jalan ZA Pagar Alam, Bandar Lampung dinilai sebagai bentuk pelanggaran atas kesepakatan 12 September 2017.

Miftahul Huda, perwakilan mitra Gojek, mengatakan, awal gesekan bermula dari pengusiran yang dilakukan oleh anggota Pokbal Rajabasa terhadap driver Gojek.

Baca: Pokbal vs Gojek Ternyata Dipicu Masalah Ini

"Padahal, di situ bukan area pangkalan ataupun terminal. Tentu ini bentuk pelanggaran yang tidak sesuai dengan perjanjian, yakni terjadi sweeping, persekusi di lapangan, dan pengusiran mitra Gojek," ujar pria yang biasa disapa Iif ini, Kamis (4/1/2018).

Iif menegaskan, pihaknya memprotes keras tindakan Pokbal tersebut. Selain melakukan provokasi, Pokbal juga melanggar ”resolusi” 12 September 2017.

Baca: BERITA FOTO: Kapolsek Kedaton Mediasi Perseteruan Gojek-Pokbal

"Pokbal sudah berlaku provokatif dengan melakukan pengusiran. Kami minta kepada wali kota Bandar Lampung agar Pokbal dibubarkan kalau masih suka merusak kedamaian dan situasi kondusif," tegasnya.

Iif menyebutkan, kesepakatan 12 September 2017 disebutkan beberapa pasal. Pasal 1, taat hukum dan aturan yang berlaku. Pasal 2, tidak ada provokasi yang dapat merugikan salah satu pihak. Pasal 3, tidak melakukan konvoi yang mengganggu ketertiban umum.

Pasal 4, akan menunggu keluarnya perda dengan tanggung jawab menjaga situasi yang kondusif. Pasal 5, menyerahkan semua pelanggaran kepada Polri. Pasal 6, bertanggung jawab untuk saling menghormati dan menghargai dalam operasional Pokbal dan Gojek.

"Sampai saat ini kami mitra Gojek sudah berusaha menahan diri dan menjaga situasi kondusif," pungkasnya.

Sementara, Satgas Gojek Emil mengatakan, terjadinya perselisihan antara Pokbal dan Gojek hanya dipicu masalah tempat. "Jadi rekan Gojek diusir, dilarang mangkal di sini. Cuma anak Gojek itu tidak ada yang mangkal. Hanya beristirahat," ujar dia. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved