Polisi Rampok Bank Mandiri Rp 10 Miliar, Petinggi Polri Ungkap Motifnya, Singgung Masalah Gaji
Motif perampokan ataupun pencurian yang dilakukan oknum anggota Polri bukan sekadar persoalan ekonomi.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aksi perampokan yang dilakukan anggota Polres Tabalong, Kalimantan Selatan, Brigadir J, Kamis (4/1) siang lalu, memunculkan dugaan bahwa si pelaku merasa gajinya terlalu kecil.
Benarkah demikian? Berapakah sebenarnya gaji polisi pangkat Brigadir seperti pelaku perampokan tersebut?
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyatakan, gaji anggota Polri sudah cukup memadai.
Pihaknya tidak yakin aksi perampokan uang Bank Mandiri senilai Rp 10 miliar oleh Brigadir J dilatarbelakangi masalah gaji.
"Kalau gaji polisi kurang, nggaklah. Sekarang, banyak orang yang mau masuk polisi," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/1).
Pihaknya belum bisa memastikan motif perampokan uang Bank Mandiri senilai Rp 10 miliar dan 25 ribu dolar AS yang dilakukan Brigadir J.
Saat kejadian, uang tersebut berada di dalam mobil yang dikawal Brigadir J.
Baca: Warga Cuma Tanya, Pejabat BPN Lampung Selatan Ini Malah Gebrak Meja Bilang Tak Takut Jokowi
Baca: Heboh Foto Paha Mulus di Pangkuan Pria yang Diduga Bupati, Itu Kakinya Istri Anggota DPRD?
Baca: Bianca Jodie Maurinne, Peserta Indonesian Idol yang Bikin Gemes

Setyo menjelaskan, kasus perampokan yang dilakukan Brigadir J bukanlah kasus pertama yang dilakukan oknum anggota Polri.
Sebelumnya juga pernah terjadi perampokan ataupun pencurian yang dilakukan oknum polisi.
Ia pun menegaskan, motif perampokan ataupun pencurian yang dilakukan oknum anggota Polri bukanlah sekadar persoalan ekonomi.
Menurutnya, pelaku pasti memiliki kecenderungan lain.
"Itu mentalnya saja," kata Setyo.