Sudah Tentukan Sumber Kebakaran, Pedagang Bilang Bukan di Sini, Tim Inafis Pun Galau

Namun setelah Inafis menentukan sumber api, pemilik toko, Arman Nainggolan menolak jika sumber api dari kiosnya.

Penulis: hanif mustafa | Editor: nashrullah
tribunlampung/hanif
Sejumlah pedagang melihat lokasi Pasar Way Halim yang terbakar, Minggu, 21 Januari 2018. 

Laporan Wartawan tribunlampung.co.id Hanif Risa Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Petugas Inafis Polresta Bandar Lampung kembali melakukan olah tempat kejadian (TKP) kebakaran di tempat penampungan sementara (TPS) pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Minggu (21/1/2018) pagi.

Dalam insiden Sabtu (20/1) malam, si jago merah menghanguskan sebagian besar dari 180 kios di TPS tersebut.

Baca: Demi Raih Juara Roket Air, Para Siswa Ini Rela Nginap di Sekolah Meski Libur Semester

Saat melakukan olah TKP yang kedua kalinya, petugas Inafis awalnya mengambil sampel arang dan abu dari sekitar puing-puing toko kue Nainggolan yang terbakar.

Namun setelah Inafis menentukan sumber api, pemilik toko, Arman Nainggolan menolak jika sumber api dari kiosnya.

"Kebakar (sumber api) dari sebelah tengah di kios kosong, bukan tempat saya. Saya lihat api itu kena angin ke arah timur, soalnya angin kencang," kata Arman, Minggu.

Baca: Rugikan Negara Rp 43,45 Triliun, Denda Tilang Truk Overkapasitas Bakal Naik Minimal Rp 2 Juta

Arman menuturkan, memang di tempatnya ada listrik tetapi kWh meternya ikut kios sebelah barat.

"Satu kWh meternya tapi saling nyambung. Nah, yang terbakar itu di kios kosong, ada kotak-kotak kosong dan jerami," terangnya lagi.

Menurutnya, kios kosong tersebut terbakar dahulu kemudian terkena angin dan menyambar tokonya.

Baca: Kisah Empat Bandar Narkoba Pemilik 134 Kg Ganja yang Divonis Mati Bakal Berlanjut Begini

"Kalau kotak-kotak kosong itu milik ibu Elli, kan baru beli dagangan. Nah, kotaknya ditaruh di kios kosong, jadi bukan tempat saya (sumber apinya)," ujar Arman.

Renista Nainggolan, istri Arman mengungkapkan, saat terjadi kebakaran dia sempat hampir menyelamatkan barangnya.

"Saya tahu awalnya ditelepon. Saya ke sini api sudah besar, tapi kios saya masih utuh. Begitu mau buka kunci dipegang sama Pak RT, udah ikhlasin aja," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved