Media Asing Kritik Pemerintahan Jokowi Doyan Pencitraan untuk Tutupi Kegagalan, Ini Fakta Sebaliknya
Media Asing Kritik Pemerintahan Jokowi Doyan Pencitraan, Fakta di Lapangan Ternyata Sebaliknya.
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang tidak pernah lepas dari perhatian media massa.
Tidak hanya media massa nasional, media massa asing juga menaruh perhatian terhadap Jokowi.
Baca: Khamami Ingin Pesannya Bisa Semangati Warga Mesuji Wujudkan Swasembada Beras Indonesia
Terkait kesuksesannya, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menjadi perhatian karena masuk di koran ternama Jepang The Nikkei sebanyak dua halaman penuh.
Media massa Nikkei mengangkat profil Jokowi yang memulai karier sebagai pengusaha meubel hingga akhirnya menjadi orang nomor 1 di Indonesia.

Nah kali ini media massa internasional Asia Times memberitakan kritik tentang pemerintahan Jokowi. Meski, fakta sebenarnya berbeda dari kritik tersebut.
ATimes atau Asia Times adalah sebuah media online berbahasa Inggris yang berbasis di Hongkong, rilis pertama kali tahun 1999.
Melalui tulisan jurnalisnya John McBeth, Asia Times (ATimes) mengkritik pemerintahan Jokowi yang dinilai hanya pencitraan. Tulisan itu berjudul "Widodo’s Smoke and Mirrors Hide Hard Truths".
Pertama, proyek kereta cepat Jakarta Bandung yang dibackup dana dari China senilai 5,8 miliar USD yang terhambat karena masalah pembebasan lahan dan akhirnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada waktu itu malah terkena reshuffle (berganti jabatan ke bidang lain)
FAKTANYA:
Bagaimana fakta sebenarnya dari berbagai kritik yang ditulis oleh media asing tersebut?
Informasi yang diperoleh Tribun terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, proyek ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2021 mendatang.
Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwi Windarto, sebagaiman dilansir berbagai media beberapa waktu lalu mengungkapkan, Kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang jalur 142,3 km.
Dengan kecepatan 350 km/jam, jarak Jakarta-Bandung bisa ditempuh dalam waktu 36-44 menit. Kereta akan berhenti di stasiun setiap 20 menit sekali.
Tak hanya proyek kereta api cepat yang terus berjalan, proyek infrastruktur lainnya juga telah terbangun dan difungsikan. Contohnya, jalan tol yang menyambungkan Jakarta hingga Surabaya.