Harga Bawang Merah Terjun Bebas, Petani Menjerit

Sementara tahun lalu, harga bawang berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram di tingkat petani.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kompas.com/Cheppy A Muchlis
Petani bawang merah 

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KETAPANG – Petani bawang merah di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan kini harus mengurut dada.

Pasalnya, harga bawang merah saat ini sedang merosot. Harga bawang merah tertinggi di tingkat petani hanya Rp 10 ribu per kilogram.

Sementara tahun lalu, harga bawang berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram di tingkat petani.

Baca: Ini Tuntutan Petani Jagung kepada Pemerintah

Baca: Harga Jagung Merosot, Petani Makin Terpuruk

Rendahnya harga bawang merah membuat petani harus menanggung rugi. Biaya produksi menanam bawang cukup mencapai Rp 60 juta hingga Rp 80 juta per hektare.

“Biaya tanam besar, terutama untuk bibit. Kemarin bibit bawang harganya Rp 25 ribu per kilogramnya. Belum lagi buat galangan, biaya pupuk, dan lainnya,” terang Afit, petani bawang di Ketapang, Jumat, 9 Februari 2018.

Dia menyebutkan, setiap hektare bisa menghasilkan sekitar 9 ton bawang merah. Dengan harga saat ini, tidak rugi saja petani sudah beruntung.

“Mungkin karena pemerintah meminta seluruh daerah tanam bawang, jadinya harga turun. Padahal, biaya tanam bawang cukup besar,” tandas Afit. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved