Penyanyi Solo Lampung Ini Anggap Lagu Adalah Passion Hidup

Laporan Wartawan Tribun Lampung Ferika Okwa Romanto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Berkarya dan terus berkarya, menjadi filosofi hidup dipegang teguh Virdyas Eka Diputri, penyanyi solo (solois) profesional Lampung.

Baginya, menghasilkan karya lagu menjadi passion hidupnya.

"Aku nggak pernah berpikir apakah karyaku disukai atau tidak, yang penting berkarya aja".

"Soal apresiasi kembali lagi bagaimana orang-orang bisa menikmatinya dan menilainya," ujar Mbak Hola sapaan akrab perempuan ini.

Baca: Tunangan Hilang Ingatan, Pria Setia Menunggu 8 Tahun Hingga Mereka Akhirnya Menikah

Pandangan lain seputar menghasilkan karya musik imbuhnya, jangan pernah langsung berkeinginan segera sukses. Justru saat menghasilkan dibagi (share) ke orang lain.

"Insyaallah bila karya itu baik maka bisa mendapat apresiasi positif. Belajar dan terus belajar, menjadi pakem bagi seorang musisi agar memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam bermusik," ujarnya.

Mbak Hola menghasilkan karya lagu bermodal gitar. Kini, sejumlah lagu berhasil melambungkan namanya.

Baca: Perusahaan Ini Gelontorkan Rp 344 Miliar untuk Bonus Karyawan, Kamu Sudah Dapat Bonus?

Satu lagi yang familiar dikenal pecinta musik pop akustik easy listening adalah "Naik ke Laut". Bahkan lagu tersebut berhasil masuk ke playlist Apple Music di Singapura.

Lagu lainnya "The Dying Sky berhasil go nasional. Lagu tersebut sempat bertengger di urutan pertama beberapa radio Bali dan Yogyakarta.

Dalam waktu dekat, ia berencana merilis mini album terdiri dari lima lagu untuk memuaskan dahaga para fans-nya.

Baca: Ditinggal Kekasih karena Wajah Buruk Rupa, Tampilan Wanita Ini Kini Cantik Bak Bidadari

Sedikit bocoran dari mini albumnya, satu lagu dengan lainnya saling terkait bertema laut dan lingkungan di sekitarnya.

Terkait nama Holaspica yang diusungnya sebagai penyanyi solo bermakna Halo Virgo (bintang terterang). "Virgo kebetulan adalah zodiakku," terang perempuan berkacamata ini.

Makna lain Holaspica baginya, terkait kebangkitan dirinya di dunia musik. Ia menemukan jati diri dalam bermusik, kenyamanan, keluwesan, dan kebebasan dalam berkarya. (*)