Begini Keluhan Sopir Amirudin Sebelum Insiden Memilukan di Tanjakan Emen Terjadi

Bus pariwisata Premium Passion terlibat kecelakaan fatal di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang saat membawa rombongan wisatawan asal Ciputat

Editor: soni
(ANTARA FOTO/Yusup Suparman)
Warga melihat lokasi tabrakan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2). Sebanyak 26 orang meninggal dunia dan 17 orang luka-luka akibat kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Bus pariwisata Premium Passion terlibat kecelakaan fatal di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, saat membawa rombongan wisatawan asal Ciputat, Tangerang Selatan, berwisata, hingga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia Sabtu (10/2/2018).

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara , kecelakaan ini disebabkan bus bernomor polisi F 7959 AA itu mengalami rem blong.

Baca: Irma Dewi Melinda Kini Fokus Melanjutkan Novel Love Story

"Dari hasil keterangan sang sopir memang ada kendala remnya. Blong. Kita juga memastikan awal kejadian sampai pasca mobil (bus tersebut) terbalik," ujar Prahoro saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (11/2/2018).

Sopir bernama Amirudin telah diperiksa polisi. Amir mengaku sudah menyampaikan ke pihak manajemen PO (Perusahaan Otobus Premium Passion), terkait masalah rem tersebut.

Amir sempat menghentikan bus, di sebuah rumah makan untuk mengecek kendaraan.

Baca: Pernah Masuk Rumah Sakit Demi Penampilan, Artis Cantik Meradang Karena Dihina Fisiknya

"Sang sopir sudah menyampaikan minta ganti mobil karena merasa sudah ada masalah di rem bus tersebut," ujar Prahoro.

Namun, berdasarkan keterangan Amir kepada penyidik kepolisian, keluhannya itu tidak mendapatkan respon dari pihak manajemen.

"Tapi tak direspon oleh manajemen. Terus mekaniknya menyampaikan itu bisa diakali. Ternyata ada kebocoran di selangnya," ujarnya.

Keterangan itu, akan didalami pihak kepolisian. Pihak manajemen akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Yah nanti kita periksa semuanya siapa saja kemungkinan jadi tersangka. Sopir sudah dimintai keterangan dan statusnya tersangka," ujar Prahoro.

Menurut Prahoro, sang sopir mengatakan, tak ada masalah saat memberangkatkan bus sampai ke Lembang.

"Tidak masalah pas berangkat. Masalahnya ada di Lembang mau balik. Kondisinya dari titik keberangkatan ke lokasi kejadian itu turunan sepanjang dua kilometer," ujar Prahoro.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved