Tak Main-main, Ini Langkah Tegas BBPOM Bagi Home Industri "Nakal"
BBPOM menyatakan agar mampu memberikan efek jera kepada produsen yang nakal maka akan diberikan sanksi tegas.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kepala BPPOM di Bandar Lampung, Dra Syamsuliani Apt. MM, menyampaikan, pembinaan selalu dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada produsen pangan rumah tangga (home indsutri).
Pasalnya, produsen home industri paling banyak ditemukan dalam kegiatan pelaksanaan pengawasan pangan terhadap bahan berbahaya di tiga kabupaten/kota yang sudah dilakukan.
Baca: Penangkapan 18 Nelayan Dianggap Janggal, Benarkah Hanya Gara-gara Ini?
"Untuk efektivitas, Kami tidak hanya sampai hari ini bersinergis melakukan bersama-sama dengan instansi terkait terhadap penggunaan bahan berbahaya sehingga tidak digunakan oleh produsen walaupun produsennya dari produsen rumah tangga," ucapnya, Senin (12/2/2018).
Baca: Cucuran Air Mata Ibu Ini Iringi Pemakaman Anak Semata Wayangnya
Disamping dilakukan pembinaan dan pelatihan, pihaknya juga melakukan edukasi tidak hanya produsen tetapi juga terhadap masyarakat luas.
"Informasinya kenapa pangan dibuat merah Ini permintaan masyarakat yang di Pringsewu yakni ingin merah dan cerah. Jadi, kita ingin mengedukasi bahwa merah bukan berarti aman," paparnya.
BBPOM menyatakan agar mampu memberikan efek jera kepada produsen yang nakal maka akan diberikan sanksi tegas agar tidak mengulangi lagi perbuatannya seperti pengamanan produk-produk mereka yang bermasalah.
Jadi barang-barang yang bermasalah itu disita habis seperti yang dilakukan terhadap temuan di Kabupaten Pringsewu. Itu salah satu cara agar membuat efek jera supaya tidak mengulangi lagi.
"Maka kalau nanti ketemu lagi produsen yang mengulangi hal yang sama kita beri sanksi itu dan kita buatkan pernyataan bersegel. Ya mudah-mudahan tidak hanya di lisan saja jadi akan tetap dipantau terus nantinya," paparnya. (eka)