Mengerikan! Usai Dihukum Akibat Cabuli Anak Kandung, Pria Ini Tebas Leher Sendiri di Pengadilan

Seorang pria menyiksa putrinya sendiri secara seksual, mencoba bunuh diri dengan menebas tenggorokannya menggunakan pisau cukur di sebuah pengadilan.

Editor: Teguh Prasetyo
KOMPAS.com/ EDI JUNAEDI
Ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pria menyiksa putrinya sendiri secara seksual, mencoba bunuh diri dengan menebas tenggorokannya menggunakan pisau cukur di sebuah pengadilan.

Dilansir TribunWow.com dari Metro.co.uk, pada Sabtu 24 Februari 2018, terdakwa yang tidak disebutkan namanya tersebut mencoba bunuh diri setelah dinyatakan bersalah atas perbuatannya.

Baca: Wajah Rizal Djibran Usai Tercyduk Polisi Karena Narkoba Bikin Netizen Ngeri, Serem Banget!

Setelah mendengar dua vonis atas serangan seksual yang ia lakukan berkali-kali, ia berulang kali menelan ludahnya di depan juri dan hakim.

Petugas keamanan menyeretnya ke tanah sementara mantannya meneriaki dia dengan kata-kata pedas.

Saat itu, ternyata ia telah menyelundupkan pisau cukur ke pengadilan di bawah arlojinya.

Setelah menimbulkan luka pada dirinya sendiri, ia langsung dilarikan ke rimah sakit dan ia dirawat karena cedera leher 'superfisial'.

Baca: Innalillahi, Khotib Ini Meninggal Saat Memberikan Khotbah Jumat. Videonya Viral!

Ia dipenjara selama lima tahun karena hukuman terakhir yang dijlalankan berturut-turut dengan hukuman tujuh tahun karena pencurian dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.

Keputusan juri tersebut menginspeksi dia dua kali telah menyerang sang anak secara seksual sebanyak dua kali.

Hal ini yang membuatnya nekat untuk menebas tenggorokannya di depan hakim dan juri.

Pasangan terdakwa, ibu dari anak tersebut juga dinyatakan bersalah karena telah mengabaikan anaknya dengan tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Baca: Ngebet Pengen Segera Menikah, Karena Masih Jomblo Cita Citata Sampai Buka Pendaftaran. Waduh!

Jaksa Richard Thatcher mengatakan bahwa laporan soal dampak kejadian tersebut kepada korban telah memengaruhi kegiatan sekolahnya.

"Dia sekarang sering mewaspadai orang asing dan merasa semua orang menatapnya dan tahu apa yang terjadi. Dia tidak bisa konsentrasi di sekolah," kata Richard.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved