Anda Merasa Jantung Berdebar Disertai Cemas dan Sesak Napas, Mungkin Ini Tanda . . .

Namun, bila rasa cemas muncul disertai gejala sesak napas dan jantung berdebar, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Editor: muhammadazhim
bangordailynews
Ilustrasi Serangan Jantung 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Perasaan cemas normal terjadi bila kita sedang berada dalam bahaya. Namun, bila rasa cemas muncul disertai gejala sesak napas dan jantung berdebar, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Sebab ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab sesak napas, cemas, dan jantung berdebar. Apa saja penyakit yang mendasarinya?

Baca: Mantan Kapolda Lampung Akan Menjadi Kepala BNN Gantikan Buwas

Cemas adalah perasaan gugup atau khawatir yang muncul saat seseorang mengalami ancaman atau bahaya. Perasaan ini biasanya muncul secara alami sebagai reaksi tubuh terhadap stres. Ini bisa membantu seseorang untuk lebih waspada dan mengambil tindak cepat untuk beraksi.

Namun, bila rasa cemas muncul secara tiba-tiba (misalnya tidak dalam situasi yang menegangkan) dan sulit dikendalikan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka kondisi ini menandakan adanya gangguan kecemasan.

Ilustrasi kecemasan
Ilustrasi kecemasan (Shutterstock)

Baca: Selembar Daun Pisang di Jepang Dihargai hingga Rp 273 Ribu, Simak Alasannya

Ada berbagai gejala saat gangguan kecemasan terjadi, seperti munculnya rasa panik, takut, gelisah, disertai dengan keluarnya keringat dingin dan kesemutan pada tangan atau kaki.

Kondisi ini bisa menyebabkan pasiennya mengalami sesak napas dan palpitasi jantung atau sensasi yang dirasakan saat jantung berdebar sangat kuat atau tidak beraturan.

Palpitasi jantung kadang bisa menimbulkan rasa sakit di dada dan bisa terjadi selama beberapa detik atau beberapa menit.

Dilansir dari WebMD, penyebab gangguan kecemasan ini tidak diketahui secara persis. Namun, kondisi ini terjadi seperti bentuk penyakit jiwa lainnya, yaitu terjadinya perubahan pada otak dan tekanan di lingkungan.

Kondisi ini bisa dikurangi gejalanya dengan obat antidepresan dan terapi dengan psikiater atau psikolog.

2. Serangan jantung

Otot jantung membutuhkan darah kaya oksigen dan arteri koroner yang menyuplainya. Namun, apabila arteri tersumbat oleh plak yang terbentuk akibat lemak, protein, sel radang atau penggumpalan darah, ini menyebabkan arteri menjadi sempit dan darah tidak mengalir secara normal.

Bila plak tersebut benar-benar menghalangi sirkulasi darah, otot jantung menjadi kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kematian sel otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kerusakan permanen dan disebut sebagai serangan jantung.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Gejala serangan jantung sangat bervariasi dan setiap orang bisa merasakan gejala yang berbeda. Ini meliputi ketidaknyamanan di dada (terasa sakit di bagian kiri), sesak napas, cemas, pusing, berkeringat, dan jantung berdebar hebat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved