Lifestyle
Menarikan Tarian Tradisional, Gladis Cahaya Safa: Ikut Menjaga Warisan Lelulur
Gladis Cahaya Safa mengatakan, menarikan tarian tradisional seperti ikut menjaga warisan leluhur lewat gerak dan irama.
Penulis: Bintang Puji Anggraini | Editor: Reny Fitriani
Ringkasan Berita:
- Gladis Cahaya Safa, seorang penari tradisional, mulai tertarik dengan tari tradisional sejak kecil dan telah mahir dalam menarikan tari tradisional maupun tari kreasi secara otodidak, termasuk berbagai tarian Lampung.
- Gladis telah tampil di berbagai acara, mulai dari acara sekolah hingga acara formal di Lampung
- Ia berharap semoga tari tradisional di Indonesia bisa terus hidup dan berkembang tanpa kehilangan jati dirinya.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tari tradisional adalah tarian yang berkembang di kalangan rakyat dan bertumpu pada pola-pola yang diwariskan secara turun-temurun, dengan fungsi beragam seperti upacara, persembahan, atau hiburan.
Ciri tari tradisional yaitu berasal dan berkembang dari rakyat, berbasis sejarah dan memiliki fungsi penting dalam masyarakat.
Seperti ritual keagamaan, upacara adat, persembahan kepada leluhur, atau untuk hiburan.
Gladis Cahaya Safa mengatakan, dirinya mulai tertarik dengan tari tradisional sejak kecil, saat ia melihat pertunjukan di acara sekolah.
“Dari situ aku jatuh cinta pada keindahan gerak dan makna di balik setiap tarian,” katanya, Jumat (7/11/2025).
“Menari membuatku merasa terhubung dengan budaya dan sejarah, seolah ikut menjaga warisan leluhur lewat gerak dan irama,” tambahnya.
Saat ini dirinya sudah mahir dalam menarikan tari tradisional maupun tari kreasi secara otodidak.
“Saya mampu membawakan berbagai tarian daerah seperti berbagai tarian Lampung dengan baik. Sekaligus menyesuaikan diri dengan gerakan-gerakan modern yang dikreasikan tanpa meninggalkan nilai budaya yang ada,” ujarnya.
Ia mengatakan motivasinya untuk belajar menari muncul dari kemauan diri sendiri, bukan karena dorongan dari orang tua atau lingkungan.
“Saya belajar menari karena melalui tari saya bisa mengekspresikan perasaan, menyalurkan kreativitas, dan mengenal keindahan budaya Indonesia lebih dalam,” ujarnya.
Gladis mengaku sudah tampil di berbagai acara, mulai dari acara sekolah hingga acara formal di Lampung.
“Rasanya saat mau tampil tuh deg-degan dan capur aduk, tapi begitu musik mulai dan gerakan mengalir, semua rasa gugup hilang,” jelasnya.
“Yang tersisa cuma rasa bangga dan bahagia bisa nunjukin keindahan tari tradisional di depan orang banyak,” terusnya.
Dari semua tarian yang pernah ia bawakan, tari bebay damakh merupakan tarian yang paling berkesan. Sebab tari ini bukan hanya dibawakan oleh penari tapi digabungkan dengan paskibra dan modern dance.
“Dalam tarian itu, kami membangun chemistry agar bisa menjadi satu dan bisa menampilkan yang terbaik di perlombaan Goodday Youth Talent kemarin,” ucapnya.
| Senam Zumba Bagi Kaum Hawa Bandar Lampung: Bantu Turunkan Berat Badan |
|
|---|
| Nadine Aurelia Iskandar Tertarik Ikut Senam Zumba karena Gerakannya Seru |
|
|---|
| Dokter Hewan Ungkap Pentingnya Vaksin Bagi Kucing Peliharaan |
|
|---|
| Wajah Imut dan Tingkah Lucu, Alasan Anak Muda Bandar Lampung Tertarik Pelihara Kucing |
|
|---|
| Syakira Artha Wangsa Anggap Kucing Peliharaan sebagai Teman Curhat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Gladis-Cahaya-Safa-memakai-baju-tari-Lampung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.