Dewan Pendidikan: Kepala SMPN 10 Metro Itu Lucu
Pasalnya, si kepsek kerap dipersoalkan guru-guru atas sikap arogansi dalam memimpin dan membuat keputusan.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Indra Simanjuntak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Ketua Dewan Pendidikan Kota Metro Yahya Wilis mengaku, pihaknya tidak mempersoalkan sebutan hoaks yang diucapkan Kepala Disdikbud Ria Andari.
"Karena yang bersangkutan sudah minta maaf langsung ke kita. Tapi, sebagai catatan, kami tidak mungkin bicara tanpa ada data. Itu saja," terang Yahya, Jumat, 2 Maret 2018.
Ia menambahkan, Dewan Pendidikan juga telah memberikan rekomendasi kepada wali kota. Pertama, melakukan pembinaan kepada kepala SMPN 10. Pasalnya, si kepsek kerap dipersoalkan guru-guru atas sikap arogansi dalam memimpin dan membuat keputusan.
Baca: Kisruh SMPN 10 Metro, Kadisdikbud: Pernyataan Dewan Pendidikan Hoaks
Baca: Sebut Dewan Pendidikan Sebar Hoaks, Kadisdikbud Metro Minta Maaf
"Minimal ada teguran tertulis. Dan yang perlu digarisbawahi juga, 19 guru yang memberi pernyataan tertulis kepada kita untuk disampaikan ke wali kota itu atas dasar sikap kepsek ya. Persoalannya jelas ya," imbuhnya.
Selanjutnya, pihaknya juga meminta Disdikbud lebih teliti dan cermat terkait kebutuhan guru. "Kita bukan mencari salah. Tapi kan lucu kalau di sekolah itu kurang guru malah dipindah. Dan kacau lagi dipindahkan ke sekolah yang gurunya lebih," tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Ria Andari meminta maaf telah menyebut Dewan Pendidikan menyebarkan berita bohong atau hoaks.
"Saya secara pribadi meminta maaf karena berita yang kemarin. Jadi tidak ada niatan atau maksud men-judgement. Insya Allah enggak ada. Dan saya sudah ketemu langsung dengan Dewan Pendidikan tadi pagi," ujarnya saat jumpa pers yang difasilitasi Dinas Komunikasi dan Informatika Metro, Jumat. (*)