Saudah Tak menyangka, Malam itu Makan Malam Terakhir Anak Bungsunya
Duka mendalam menyelimuti keluarga sopir truk Fuso BE 9860 CT Soni Dewantara (29) yang terlibat lakalantas maut Tarahan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Duka mendalam menyelimuti keluarga sopir truk Fuso BE 9860 CT Soni Dewantara (29) yang terlibat lakalantas maut Tarahan.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Sumatera (jalinsum) KM 21-22 Desa Tarahan kecamatan Katibung Lampung Selatan, tepatnya di tanjakan Tarahan, Kamis 22 Maret 2018 sekitar pukul 16.00 wib.
Ibu korban Saudah (49) tak menyangka jika makan malam bersama anak bungsunya dari empat bersaudara adalah malam terakhir bersama Soni.
Baca: Kata Pengamat Perlu Rambu Besar dan Jembatan Timbang di Area Sekitar Jalur Tarahan
"Malam sebelum kejadian Soni itu di rumah makan," ungkapnya sembari menghela nafas panjang, Jumat 23 Maret 2018.
Saudah menuturkan, jika malam itu Soni baru tiba di rumah yang terletak di Dusun Kaliasin RT12 Desa Kalisari, Kecamatan Natar Lampung Selatan. Korban baru saja mengambil muatan berupa gula dari Palembang.
Baca: Foto-foto Istri Baru Komedian Daus Mini, Duh Cantiknya
"Astagfirullah," sebutnya, dan sejenak suasana hening.
Saudah pun melanjutkan, jika Soni memang sudah lama menjadi sopir ekspedisi sejak masih lajang.
"Jadi dia (Soni) bawa gula dari YLP di Palembang untuk dikirim ke Jakarta," tutur Saudah dengan pelan.
Saudah pun merasa kehilangan putra terakhirnya tersebut namun ia berusaha mengikhlaskannya.
"Terakhir ya makan malam itu, dia mampir untuk istirahat, waktu pagi berangkat menuju ke Jakarta saya tidak tahu, karena saya juga kerja," ujar Saudah.
Saudah mengatakan, Soni memang selalu sendiri tanpa kenek saat bekerja.
"Iya Fuso Hijau, itu mobil baru dipakai, ya mungkin baru dua rit (dua kali antar barang muatan), eh kejadian itu," katanya.