Selama 2018 Harga Cabai Masih Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut dia, tingginya harga cabai karena intensitas hujan masih tinggi. Maka selama curah hujan tinggi, harga cabai akan terus tinggi.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Sejak awal 2018, harga cabai masih berada di atas harga normal. Hal itu akibat tingginya intensitas hujan.
Wagiyem, pedagang sayur di Pasar Kota Agung, mengatakan, saat ini harga cabai merah Rp 35 ribu per kg. Harga tersebut sudah turun dari pekan lalu Rp 45 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit masih bertahan di angka Rp 40 ribu per kg.
"Kalau cabai harganya masih tinggi terus, antara Rp 30 ribuan sampai Rp 40 ribuan. Tidak pernah kurang dari itu," kata Wagiyem, Minggu, 25 Maret 2018.
Baca: SMRC Rilis Survei Pilgub Lampung, Siapa Tertinggi?
Baca: Heboh, Presiden Jokowi Hadiri Pernikahan Pradista, Siapakah Dia?
Menurut dia, tingginya harga cabai karena intensitas hujan masih tinggi. Maka selama curah hujan tinggi, harga cabai akan terus tinggi. "Kalau musim hujan, pasti harga cabai mahal. Begitu terus," terang Wagiyem.
Harga normal cabai sebenarnya di kisaran Rp 20 ribu-Rp 30 ribu per kg. Puncak tingginya harga cabai terjadi awal bulan ini yang mencapai Rp 47 ribu per kg.
Wagiyem mengaku, selain cabai, harga komoditas lain yang juga tinggi yakni bawang merah Rp 25 ribu per kg, naik dari pekan lalu Rp 22 ribu per kg. Bawang putih lebih tinggi lagi, yakni Rp 35 ribu per kg dari Rp 28 ribu per kg.
Kemudian buncis jadi Rp 8.000 dari Rp 7.000 per kg, kol Rp 6.000 dari Rp 5.000 per kg, bayam Rp 2.500 dari Rp 2.000 per ikat. (*)