Polisi Selidiki Keluarga Pasien-Perawat Baku Hantam di RSUD Abdul Moeloek, Dua Pihak Saling Lapor
Kasus dugaan pengeroyokan perawat Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moelek (RSUDAM) oleh keluarga berlanjut.
Penulis: Romi Rinando | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kasus dugaan pengeroyokan perawat Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moelek (RSUDAM) oleh keluarga berlanjut.
Yansori Zaini, yang diduga pelaku pengeroyokan juga melaporkan aksi pemukulan yang dialaminya ke Polresta Bandar Lampung.
Warga Korpri Sukarame tersebut melaporkan perawat RSUDAM atas dugaan penganiayaan, Rabu (28/3/2018).
Baca: Perawat Dikeroyok Keluarga Pasien, RS Abdul Moeloek Pilih Tempuh Jalur Hukum
Baca: Demi Alasan Ini Warga di Dua Kelurahan Dipaksa Dukung Pembangunan SUTT
Baca: Geger! 50 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook Bocor Gara-gara Kuis Kepribadian
Menurut Yansori, peristiwa berawal ketika pada Selasa (27/3/2018), pukul 12.00 WIB, ia mengantar istrinya Hayati berobat ke Instalasai Gawat Darurat (IGD) rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Saat itu, kata Yansori, pasien ditanya surat rujukan oleh perawat yang menjaga di kasir IGD.
Pasien pun menjawab tidak ada rujukan. Namun pihak perawat rumah sakit ngotot meminta rujukan dari puskesmas.
Yansori pun sudah memohon agar istrinya ditangani. Namun perawat tetap mengabaikannya.
Merasa kecewa, Yansori membentak perawat namun perawat rumah sakit juga membalas membentak dirinya. Akibatnya, sambung dia, terjadilah keributan.
Menurut Yansori, saat itu semua perawat mengeroyoknya. Bahkan bajunya ditarik dan dicengkeram oleh perawat.
Melihat ayahnya dikeroyok, anak Yansori bernama Peprima (16) yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA menghampiri untuk melerai.
"Anak saya yang wanita sempat kena pukulan karena dia melerai saya. Bahkan sekarang dia lagi divisum di Rumah Sakit Bumi Waras. Sedangkan istri saya berobat ke Rumah Sakit Advent," kata Yansori di Mapolresta Selasa.
Yansori pun menyesalkan sikap para perawat RSUDAM yang dinilainya tidak sopan dalam melayani pasien.