Menkes Bilang Kalau Cacing pada Ikan Makarel Tidak Berbahaya. Waduh, Beneran?

BPOM membeberkan merek produk ikan makarel kaleng yang mengandung parasit cacing. Ada 27 merek mengandung cacing nematoda di dalamnya.

Editor: Teguh Prasetyo
tribun lampung/perdiansyah
Tim gabungan BBPOM Bandar Lampung, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Perdagangan menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah supermarket dan swalayan di Bandar Lampung, Jumat (23/3/2018). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membeberkan merek produk ikan makarel kaleng yang mengandung parasit cacing. Ada 27 merek resmi yang dilansir BPOM mengandung cacing nematoda di dalamnya.

Terkait hal tersebut Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan cacing yang berada pada ikan makarel itu mengandung protein.

Baca: Dituding Jadi Salah Satu Korban Lucinta Luna, Model dan Youtuber Kevin Hendrawan Bilang Begini

Ia pun menilai cacing tersebut tidak membawa efek berbahaya selama makanan itu diolah dengan benar.

"Setahu saya itu (ikan makarel) kan nggak dimakan mentah, kita kan goreng lagi, atau dimasak lagi. Cacingnya mati lah. Cacing itu sebenarnya isinya protein, berbagai contoh saja tapi saya kira kalau sudah dimasak kan saya kira juga steril. Insya Allah enggak kenapa-kenapa," kata Menkes saat ditemui di DPR.

Menurut Menkes, cacing hanya berkembang biak di tempat yang cocok dengan siklus hidupnya.

"Kalau lingkungannya cocok perut kita dia (cacing) akan berkembang biak, misalnya begitu. Kalau nggak sesuai, ya tentu dia (cacing) mati juga," ujar Nila.

Namun, Nila mengatakan masyarakat tetap perlu berhati-hati dalam memilih-milih produk makanan.

"Pertama-tama kalau saya lihat kedaluwarsa itu harus kita lihat jeli, tanggal expired harus kita lihat, misalnya pada waktu kita buka kelihatan tidak baik itu jangan dilakukan. Agak hati-hati saja ya. Kalau sakit kita ya repot nanti biayanya," kata Nila.

Baca: Beredar Paspor yang Diduga Milik Lucinta Luna. Perubahan Wajahnya Jadi Sorotan. Beda Banget!

Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan cacing parasit yang ditemukan positif dalam ikan makarel itu ikut mati saat diolah.

"Jadi temuan cacingnya dalam kondisi mati, tapi setelah kita telusuri dan bagaimana nanti ada ahlinya yang jelaskan, efeknya tidak ada zat yang berbahaya," kata Penny.

Warga menunjukkan berbagai produk ikan sarden makarel kaleng yang mengandung cacing usai dibelinya di supermarket, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/3/2018). Sejak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI mengungkapkan nama-nama produk sarden kaleng mengandung cacing yang terdiri dari 16 merek produk impor dan 11 merek produk dalam negeri, sejumlah supermarket dan swalayan di Medan masih menjual produk tersebut. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Warga menunjukkan berbagai produk ikan sarden makarel kaleng yang mengandung cacing usai dibelinya di supermarket, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/3/2018). Sejak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI mengungkapkan nama-nama produk sarden kaleng mengandung cacing yang terdiri dari 16 merek produk impor dan 11 merek produk dalam negeri, sejumlah supermarket dan swalayan di Medan masih menjual produk tersebut. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Meski dalam temuan cacing dalam kondisi mati, Penny menjelaskan, ada efek samping bagi tubuh saat tidak sengaja mengkonsumsi cacing parasit makanan olahan itu.

"Efek lain adanya alergi, karena protein cacing itu menjadi alergen, aspek higienis ini tidak memenuhi syarat," ujar Penny.

Penny mengatakan, ikan makarel yang tidak ada di perairan Indonesia ini, memiliki masa-masa tertentu mengandung cacing parasit pada tubuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved