Hati-hati, Tak Hanya Air Minum Kemasan, Mikroplastik Juga Ditemukan di Makanan Rumahan 

Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan penemuan mikroplastik pada dua merk air minum kemasan.

Editor: Reny Fitriani
Grid.id
Mikroplastik 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan penemuan mikroplastik pada dua merk air minum kemasan.

Hal ini mengundang kekhawatiran pada sebagian masyarakat. Namun, ternyata tak hanya air minum kemasan yang mengandung mikroplastik.

Sebuah penelitian terbaru dari Heriot-Watt University, Skotlandia menunjukkan bahwa setiap makanan utama yang kita makan mengandung, rata-rata, lebih dari 100 partikel mikroplastik.

Menurut para ilmuwan, mikroplastik ini mungkin berasal dari kain sintetis dan perabotan lembut yang secara bertahap memecah dan terikat menjadi debu rumah tangga.

Baca: Cuma Cicipi Rp 20 Juta, Kini Ponidi Didenda Rp 1 Miliar Akibat Jadi Kurir Sabu

Debu inilah yang kemudian jatuh pada makanan dan dikonsumsi manusia.

Dalam laporannya di jurnal Environmental Pollution, para peneliti memperkirakan bahwa rata-rata setiap orang menelan 13.732 hingga 68.415 partikel mikroplastik setiap tahunnya.

Baca: VIDEO - Gurihnya Ikan Gurame Bakar Bumbu Kacang yang Menggoyang Lidah

Mikroplastik ini didapatkan dari mana saja. Untuk mendapat temuan ini, para peneliti membandingkan jumlah serat plastik yang ditemukan dalam kerang hingga makanan rumahan.

Baca: Aksi Ririn Curi Tabung Gas Milik Tetangga Kepergok Petugas Ronda, Begini Nasibnya

Mereka menempatkan cawan Petri yang berisi penangkap debu lengket di samping piring makanan di tiga rumah makan selama 20 menit.

Hasilnya, rata-rata mereka menemukan 114 serat plastik pada penangkap debu tersebut. Padahal, mereka hanya menemukan kurang dari dua serat plastik dalam kerang.

"Hasil ini mungkin mengejutkan bagi beberapa beberapa orang yang mungkin mengharapkan mukroplastik dalam makanan laut lebih tinggi daripada yang ada pada debu rumah tangga," ungkap Ted Henry, penulis senior penelitian ini dikutip dari Newsweek, Rabu (04/04/2018).

Penelitian ini menunjukkan skala pencemaran mikroplastik di semua area lingkungan. Sebelumnya, kita mungkin hanya tahu bahwa mikroplastik mencemari lautan.

Namun, kini kita bahkan mungkin menghirup partikel mikroplastik melalui udara.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved