Berita Video Tribun Lampung
(VIDEO) 72 Jaringan Narkoba Lampung Mayoritas Dikendalikan di Dalam Lapas
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar dialog publik kampanye Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Penulis: Okta Kusuma Jatha | Editor: soni
Laporan Live Streaming Reporter Tribun Lampung Andreas Heru Jatmiko
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar dialog publik kampanye Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Balai Keratun, Rabu, 25 April 2018.
Pjs Gubernur Lampung Didik Suprayitno mengaku cukup sedih ketika mendengar Provinsi Lampung berada di nomor urut 3 se-Sumatera dan berada di nomor 8 se-Indonesia dalam hal narkoba. Karena urutan tersebut merupakan hal krusial dan perlu segera dilakukan upaya pembenahan secara signifikan.
Baca: Video Aksinya Mencuri di Mal Viral, Menteri Cantik Ini Ambil Keputusan Mengejutkan
"Jalur masuk narkoba sangat banyak, khususnya jalur laut Kepulauan Indonesia yang juga menjadi Jalur Internasional. Jadi butuh kerja sama semua pihak baik dari pemerintah dengan BNN serta kepolisian. Karena Lampung menjadi wilayah yang rentan terhadap Narkoba," kata Didik.
Didik menambahkan, mulai dari sekarang harus membangun jejaring pencegahan penyebaran narkoba dari keluarga selanjutnya ke yang lain. "Jadi pencegahan harus dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar. Karena keluarga merupakan hulu yang utama, maka harus dibentuk sebaik mungkin mengenai pencegahan narkoba," ujar Didik.
Baca: Kompol Fahrizal Penembak Adik Ipar Dinyatakan Gangguan Jiwa Berat, Diduga karena Ilmu Ini
Sementara Kepala BNN RI Komjen Heru Winarko mengatakan, tidak ada wilayah yang bersih dari narkoba. Maka BNN Pusat mensosialisasikan P4GN ke daerah terkait narkoba.
"Untuk saat ini lapas menjadi pusat kendali peredaran narkoba. Maka penting diadakan sosialisasi untuk membangun sistem. Maka dari itu Lampung belum ada perdanya, jadi kalau bisa dibuat. Jadi harus saling bersatu untuk memberantas narkoba. Dulu Lampung hanya sebagai transit, sekarang menjadi sasaran peredaran. Kami sudah mengidentifikasi terdapat 72 jaringan narkoba yang sebagian besar dikendalikan dari dalam lapas. Karena itu program P4GN kedepan akan lebih fokus menyasar pada sosialisasi di lapas," beber Heru.
Masih kata Heru, pihaknya akan memulai P4GN dalam lingkungan lapas. Jadi membangun sistem P4GN dalam lapas tetapi tidak mengubah budaya di lokasi tersebut. "Jadi lebih ke kerjasama Intelejen dan penindakan di lapas terkait narkoba. Selanjutnya isi P4GN antara lain kegiatannya yaitu memberikan kurikulum di akademi ilmu Pemasyarakatan, bagaimana penanganan anak dan wanita di lapas dan membangun budaya dan wawasan bahaya narkoba. Nanti habis lebaran semua bahan jadi," urai Heru.
Sebanyak 250 juta penduduk Indonesia merupakan pasar potensial pengedaran Narkoba. “Daya rusak yang ditimbulkan oleh Narkoba sangat besar, bahkan melebihi korupsi dan terorisme. Narkoba merusak fungsi otak, fisik dan emosi. Tidak ada jaminan sembuh bagi mereka yang sudah kecanduan Narkoba,” tegas Heru. (*)
Sumber: Facebook Tribun Lampung
Videografer: Okta Kusuma Jatha