BREAKING NEWS LAMPUNG
Lokasi Mendukung, Pembegalan di Desa Bandar Kagungan Raya Sudah Berulang Kali
Dari pantauan Tribun Lampung, lokasi pembegalan yang menimpa kakak beradik itu sangat strategis dan sangat mendukung aksi kejahatan.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Pembegalan yang terjadi di Desa Bandar Kagungan Raya, Abung Selatan, Lampung Utara bukan hanya kali ini terjadi. Ternyata, peristiwa serupa sudah pernah terjadi sebelumnya.
Safrudin (25), warga Dusun Lebak Kelapa, Desa Bandar Kagungan Raya, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, tewas di tangan begal.
Ia meregang nyawa usai ditembak begal di Jalan Raya SKB, Desa Bandar Kagungan Raya, Abung Selatan, Kamis, 26 April 2018 sekitar pukul 05.30 WIB.
Bahrun, kepala Dusun Lebak Kelapa, mengatakan, sebelumnya kejadian serupa terjadi di lokasi sama. Namun, saat itu korban bukan warga setempat.
Baca: Begini Kronologi Peluru Begal Tewaskan Safrudin
“Sekitar dua bulan silam, ada juga korban pembegalan di tempat yang sama,” ujar Bahrun.
Karena itu, ia berharap aparat dapat memberikan rasa aman. Sebab, banyaknya kejadian pembegalan membuat warga takut keluar rumah.
Dari pantauan Tribun Lampung, lokasi pembegalan yang menimpa kakak beradik itu sangat strategis dan sangat mendukung aksi kejahatan. Kanan dan kiri jalan dipenuhi semak belukar.
Tak heran jika para pelaku dapat bersembunyi dengan nyaman di tempat itu tanpa diketahui. Apalagi di sana hanya ada kebun karet dan kebun singkong, baik di kanan maupun kiri jalan.
Baca: Tiga Petuah Ini Lebih Bernilai Dibandingkan Harta Berlimpah
Safrudin menjadi korban pembegalan saat mengantarkan sang kakak, Siti Fatimah (28), ke Pasar Propau, Desa Bandar Kagungan Raya, Abung Selatan dengan mengendarai motor Honda Beat BE 3266 KQ.
Setiba di lokasi, perjalanan mereka terhalang kayu yang melintang di jalan. Ketika itulah, dua pelaku keluar dari semak-semak dan menyerang korban.
“Seorang pelaku langsung menembak. Saya dengar letusan senjata api. Saya langsung turun dari motor, berlari ke rumah paman yang berjarak 500 meter dari lokasi,” kata Siti Fatimah ketika ditemui di Ruang Alamanda RSU M Yusuf Kalibalangan.
Baca: Bikin Gemas, Video Dua Anak Curi Uang Nasabah di ATM Jadi Viral
Setibanya di rumah pamannya itulah, Siti baru sadar paha kirinya mengalami luka robek. Diduga akibat sabetan golok pelaku.
Selanjutnya, Siti bersama pamannya menuju ke lokasi kejadian. Di sana mereka melihat Safrudin sudah tewas bersimbah darah. (*)