Sohib! Rocky Gerung Sampai akan Lakukan Hal Ini Ketika Ahok Tersandung Kasus Penodaan Agama
Sohib! Rocky Gerung Sampai akan Lakukan Hal Ini Ketika Ahok Tersandung Kasus Penodaan Agama
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pakar filsafat, Rocky Gerung punya pernyataan sendiri terkait kasus penodaan agama yang menimpa Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 2 tahun silam.
Dalam acara di Q & A di Metro TV, Rocky Gerung disinggung soal kasus Ahok oleh salah satu bintang tamu, Chico Hakim.
Baca: Sah! Raffi Ahmad Pantas Dinobatkan Artis dengan Bayaran Termahal, Satu Episode Bisa Beli Mobil
"Mana ketika Ahok sedang dipersekusi mengenai itu, berhenti soal sopan dan santun," kata Chico Hakim kepada Rocky Gerung.
"Ketika hari-hari Ahok menghadapi itu (kasus penodaan agama), di Twitter saya bersedia menjadi saksi ahli. Karena saya gak akan bela Ahok. Saya akan bela kecerdasan publik untuk melihat kasus itu. Soal ahok itu ada di dalam pasal positif Undang-Undang kita," katanya.
Ia melanjutkan, tapi diskusi tentang itu, pada waktu itu tertutup oleh semacam ketakutan untuk bicara soal toleransi.
"Gue lebih kenal Ahok dari pada lu semua yang ada disini. Dan dia lebih kenal saya dari kalian semua," ujarnya.
"Dan saya tidak akan mengubah sikap-sikap publik saya dalam soal plularisme, toleransi dan itu gak akan berubah," sambung Rocky.
Sebelumnya, dalam acar Q & A membahas soal pernyataan Rocky Gerung yang mengatakan kitab suci adalah fiksi.
Para bintang tamu menghujani Rocky Gerung seputar soal makna kata fiksi dan kemudian melebar ke masalah lain.
Baca: Samson, Badak Jawa Bercula Satu yang Ditemukan Mati di Ujung Kulon
Baca: Guru asal Pringsewu Ini Dipeluk Presiden Jokowi karena Kambing
Budayawan Sudjiwo Tedjo yang menjadi panelis dalam program acara Q&A yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta, melontarkan keberatannya terhadap ujaran Rocky Gerung.
Bahkan, Sudjiwo Tedjo menuding Rocky terlalu kebarat-baratan dan tidak mengerti filsafat yang ada di Indonesia.
Hal ini ditengarai oleh ucapan Rocky yang mengatakan jika kosa kata Bahasa Indonesia tidak cukup banyak untuk menggambarkan realitas yang ada.