Dianggap Anti Islam, Presiden Jokowi Justru Akrab dengan Para Ulama Berpengaruh Dunia
Dianggap Anti Islam, Presiden Jokowi Justru Akrab dengan Para Ulama Berpengaruh di Dunia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Ulama dan cendikiawan Muslim dunia yang hadir di pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendikiawan Muslim se-Dunia Wasathiyah Islam di Istana Presiden Bogor, Selasa (1/5/2018), dijamu makan siang oleh Presiden Joko Widodo.
Setelah acara pembukaan yang diisi pidato Presiden Jokowi, Imam Besar Syeikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb serta Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar di Ruang Garuda, Presiden Jokowi langsung mengundang delegasi ke sebuah restoran yang terletak di Kebun Raya Bogor.
Baca: Real Madrid vs Bayern Munchen, Begini Prediksi Kapolres Way Kanan
Sebelum itu, Presiden beserta tamu undangan KTT menyempatkan menunaikan ibadah shalat zuhur terlebih dahulu di masjid Istana.
Imam Besar Masjidil Haram Saleh Abdullah M. bin Himeid didapuk menjadi imam.
Uniknya Presiden Jokowi menjamu tamu undangan dengan sajian khas Tanah Air.
Sebagai pembuka, menu tahu isi udang dan sop buntut porsi kecil disajikan bagi tamu undangan.
Setelah beberapa saat, muncullah menu utama, yakni nasi goreng nanas, karedok, rendang, udang telur asin, ayam taliwang, aneka sate serta oseng-oseng sayur.
Tak lupa juga disediakan nasi putih hangat. Jamuan makan siang dilanjutkan dengan hidangan penutup berupa es cendol dan pisang goreng.
Disajikan pula potongan buah segar. Para tamu tampak menyukai makanan yang disajikan.
Ketika santap siang, Presiden Jokowi tampak duduk bersama-sama dengan Imam Besar Syeikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb dan Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar. Sambil makan, mereka tampak berbincang hangat.
Pertemuan ini sekaligus membantah isu yang mengatakan Jokowi anti Islam. Jokowi selama ini selalu diisukan sebagai orang yang anti Islam.
Baca: Foto Mesra Bareng Cewek Misterius, Al Ghazali Disebut Suami. Kok Mirip Finalis Indonesian Idol 2018?
Propaganda ini disebarkan sejak pilpres 2014 lalu. Pemerintahan Jokowi juga dinilai telah mengkriminalisasi ulama.
Dalam pertemuan dengan para ulama dan cendekiawan muslim dunia ini, Presiden Joko Widodo mengatakan, menyebarkan wawasan wasathiyah atau Islam jalan tengah di dunia, tidak mudah untuk dilaksanakan.
