Pelajar Nyaris Tewas Diinjak dan Dipukul Puluhan Pol PP hanya Gara-gara Cat Semprot
Kemudian, lanjutnya, ia bersama rekannya nongkrong di depan Mahan Agung sambil bermain lempar cat semprot.
Penulis: hanif mustafa | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang pelajar kelas 1 SMK nyaris tewas setelah diduga dianiaya dengan cara diinjak-injak oleh puluhan oknum petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Lampung, Rabu (2/5/2018) malam.
Saat itu korban ikut konvoi dan nongkrong bersama rekan-rekannya yang merayakan kelulusan SMA.
Peristiwa ini menimpa AP (16), warga Jalan Darusalam, Kelurahan Langkapura Baru, Kecamatan Kemiling.
Baca: Ngeri! Napi Bunuh Diri di Lapas Rajabasa Ternyata Pernah Disumpahi Keluarga Korban Begal
Baca: Kisah Guru Honorer di Bandar Lampung, Mengabdi 10 Tahun Tapi Dibayar di Bawah UMK
Baca: Mobil Yaris Ringsek Tabrak Pembatas Underpass, Ini Kata Pengembang dan Polisi
AP kepada Tribun mengaku kejadian bermula saat dia dan kawan-kawannya sedang bermain di depan Mahan Agung, Jalan Dr Susilo, Telukbetung Utara.
"Awalnya saya bersama 10 teman ikut konvoi lulusan, ya saya memang masih sekolah, ikut-ikutan aja," ujarnya, Kamis (3/5/2018).
Kemudian, lanjutnya, ia bersama rekannya nongkrong di depan Mahan Agung sambil bermain lempar cat semprot.
"Saya dan teman-teman main lempar cat semprot, itu sekitar pukul 23.00 WIB. Tanpa sengaja kaleng cat semprot itu kena sepatu anggota Satpol PP," ceritanya.
A menuturkan, tiba-tiba oknum petugas Satpol PP itu marah dan hendak membalas perbuatan mereka.
"Begitu kena lempar, dia (Satpol PP) langsung kejar kami, jelas kami kabur. Nah saya mau naik motor, tiba-tiba langsung dijejak, saya jatuh," tuturnya.
Setelah jatuh, datang sekitar 15 oknum Satpol PP menyerangnya tanpa ampun.
"Saya jatuh, datang 15 orang injak-injak saya. Udah saya setengah sadar, sudah tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.
Saat itu, A mengaku diseret ke dalam Mahan Agung dan kembali dipukuli.