Anak SMA Diinjak-injak Oknum Satpol PP: Jangan Om, Saya Masih Mau Sekolah Gak Mau Mati!
Saya cuman bilang jangan Om, saya masih mau lanjut sekolah nggak mau mati, tapi tetap aja mereka mukulin saya sampai nelanjangin saya
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Seorang pelajar kelas 1 SMK nyaris tewas setelah diduga dianiaya dengan cara diinjak-injak oleh puluhan oknum petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Lampung, Rabu (2/5) malam.
Saat itu korban ikut konvoi dan nongkrong bersama rekan- rekannya yang merayakan kelulusan SMA.
Peristiwa ini menimpa AP (16), warga Jalan Darusalam, Kelurahan Langkapura Baru, Kecamatan Kemiling.
A kepada Tribun mengaku kejadian bermula saat dia dan kawan-kawannya sedang bermain di depan Mahan Agung, Jalan Dr Susilo, Telukbetung Utara.
"Awalnya saya bersama 10 teman ikut konvoi lulusan, ya saya memang masih sekolah, ikut-ikutan aja," ujarnya, Kamis (3/5).
Kemudian, lanjutnya, ia bersama rekannya nongkrong di depan Mahan Agung sambil bermain lempar cat semprot.
"Saya dan teman-teman main lempar cat semprot, itu sekitar pukul 23.00 WIB. Tanpa sengaja kaleng cat semprot itu kena sepatu anggota Satpol PP," ceritanya.
A menuturkan, tiba-tiba oknum petugas Satpol PP itu marah dan hendak membalas perbuatan mereka.
"Begitu kena lempar, dia (Satpol PP) langsung kejar kami, jelas kami kabur. Nah saya mau naik motor, tiba-tiba langsung dijejak, saya jatuh," tuturnya.
Setelah jatuh, datang sekitar 15 oknum Satpol PP menyerangnya tanpa ampun.
"Saya jatuh, datang 15 orang injak-injak saya. Udah saya setengah sadar, sudah tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.
Saat itu, A mengaku diseret ke dalam Mahan Agung dan kembali dipukuli.
"Saya cuman bilang jangan Om, saya masih mau lanjut sekolah nggak mau mati, tapi tetap aja mereka mukulin saya sampai nelanjangin saya," ujarnya.
Meski sudah meminta ampun, para oknum Satpol PP tersebut justru semakin beringas.
Rekan-rekan lainnya pun berdatangan dan terus menghajar A menggunakan balok kayu.