Lima Lifter Pringsewu Borong 20 Medali, Doni Pecahkan Rekor Asia
Nilai tersebut mematahkan nilai angkatan yang telah menjadi rekor selama ini seberat 330 kg, atas nama Andrey Prokopenko dari Kazakhastan.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Lifter Lampung kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tak tanggung-tanggung, lima lifter Pringsewu memboyong 20 medali (17 emas dan tiga perak) dalam Kejuaraan Angkat Berat Asia 1-6 Mei 2018 di Udaipur, Rajashtan, India.
Bukan hanya itu. Rekor baru juga tercipta lewat aksi Doni Meiyanto. Lifter didikan Padepokan Gajah Lampung itu memecahkan rekor angkatan di Asia.
Doni yang turun di kelas 74 kilogram berhasil mencatatkan angkatan squat dengan nilai 331 kilogram (kg). Nilai tersebut mematahkan nilai angkatan yang telah menjadi rekor selama ini seberat 330 kg, atas nama Andrey Prokopenko dari Kazakhastan.
Capaian Doni itu membuatnya diganjar medali emas. Doni juga sukses mengumpulkan emas dari tiga angkatan lainnya, yakni bench press dengan nilai 190 kg, dead lift 300 kg, dan total angkatan 821 kg.
Baca: Kesal Juara OSN Dapat Amplop Zonk, Bupati Cantik Ini Semprot Disdik
Alhasil, Doni menyumbang empat emas dari total 17 medali emas yang diperoleh rombongan lifter Lampung yang mewakili Indonesia ini.
Doni mengaku sangat senang dengan keberhasilannya memborong empat emas. Apalagi, berhasil mencatatkan namanya sebagai di buku rekor.
Sebelum bertanding, Doni mengaku tak terpikir bisa memecahkan rekor angkatan Asia. Ia hanya berharap bisa mendapatkan medali. Syukur-syukur bisa meraup medali emas.
"Saya hanya berusaha memberikan yang terbaik aja," kata Doni via WhatsApp kepada Tribun, Jumat (4/5).
Baca: Soal Kemungkinan Kalla Kembali Jadi Cawapres Jokowi, Pengamat Ini Beri Komentar Pedas
Keberhasilan Doni memang tidak lepas dari jerih payah latihannya selama ini. Doni mengaku persiapan untuk mengikuti kejuaraan kali ini sangat mulus. Ia bisa fokus berlatih, terutama ketika mendekati pertandingan.
"Jelang kejuaraan ini memang sedikit beda. Tidak ada sedikit pun gangguan saat latihan. Saya merasa sangat enjoy berlatih di padepokan," kata Doni.
Keberhasilan Doni ini pun telah didengar orangtuanya di Pringsewu. Atas kesuksesan tersebut, keluarga di rumah turut senang. "Kami selalu mendoakan Doni bisa memberikan yang terbaik pada setiap momen pertandingan," kata orangtua Doni.
Sementara itu, pelatih yang mendampingi para lifter Pringsewu, Ana Maria, menuturkan para anak didiknya ini bertanding selama tiga hari berturut-turut.