Terungkap! Gara-gara Anies Baswedan Mencuat, PKS Merasa Cuma Jadi Pendorong Mobil di Pilpres

Ya ada indikasi kuat PKS mau dipakai sebagai tim sukses saja. Cawapres akan diambil sosok lain di luar PKS.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Politikus  Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak merepresentasikan partainya dalam konstelasi politik saat ini.

Pernyataan Mahfuz tersebut menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, yang menyebut Anies Baswedan berpeluang besar menjadi cawapres Prabowo.

Anies memiliki peluang besar karena merepresentasikan PKS.

Menurut Mahfuz, PKS saat Pilgub DKI lalu bahkan telah mendeklarasikan Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera, namun kemudian tiba tiba muncul nama Anies Basweda‎n.

Terkait posisi PKS di Pilpres 2019, Mahfuz mengkhawatirkan ada skenario menjadikan PKS sebatas tim sukses.

“Ya ada indikasi kuat PKS mau dipakai sebagai tim sukses saja. Cawapres akan diambil sosok lain di luar PKS. Bisik-bisik di luaran memang mengarah ke sosok Anies Baswedan,” ungkap anggota Fraksi PKS di Senayan ini.

Menurut Mahfuz, jika PKS hanya jadi tim sukses, maka kasus pilgub DKI Jakarta 2017 akan terulang kembali.

“PKS hanya jadi pendorong mobil. Setelah mobil jalan kencang, PKS ditinggal. Lihat saja apa yang terjadi di DKI saat ini. Apakah ini akan diulang di Pemilu 2019?” ucapnya.

Mahfuz berharap PKS dapat mengusung kader internalnya dalam Pemilu Presiden 2019.

Sebab, dalam Pemilu 2019 di mana pileg dan pilpres diselenggarakan bersamaan waktunya, akan muncul efek elektoral bagi partai yang mengajukan capres atau cawapresnya.

Mahfuz mengaku tidak mengetahui alasan di balik munculnya nama Anies Baswedan dalam bursa cawapres Prabowo.‎

Menurutnya, hanya Partai Gerindra yang mengetahuinya.

“Ya mungkin hanya pihak Gerindra yang tahu persis alasannya. Bisa jadi karena faktor daya dukung logistik. Karena pengakuan Arief Poyuono, Anies Baswedan dekat dengan Jusuf Kalla.

Bisa juga soal peluang mengisi jabatan gubernur jika Anies Baswedan maju di pilpres," paparnya.

"Atau bisa juga Gerindra tidak yakin dengan kekuatan partai yang akan berkoalisi dengannya. Kan elektabilitas Pak Prabowo masih jauh di bawah Pak Jokowi. Saya hanya bisa berspekulasi,” sambung Mahfuz. (Taufik Ismail)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved