Gubuknya bak Kandang Ternak, Kakek Zakaria Andalkan Kelapa Jatuh untuk Menyambung Hidup
Dalam kesehariannya, kakek yang mulai mengalami pikun ini hanya mengandalkan hasil menjual kelapa yang jatuh ke pasar Bakauheni dengan berjalan kaki.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL - Kondisi memprihatinkan harus dijalani oleh Zakaria Umar (90), warga dusun Belebu desa Totoharjo kecamatan Bakauheni.
Di usia senjanya ia harus menjalani hidup seorang diri di sebuah pondok yang dibuatnya dari bekas daun kepala, daun pisang serta plastik.
Baca: Menyedihkan, Kakek Sebatang Kara Ini Ditemukan Meninggal di Gubuknya
Dalam kesehariannya, kakek yang mulai mengalami pikun ini hanya mengandalkan hasil menjual kelapa yang jatuh ke pasar Bakauheni dengan berjalan kaki. Terkadang para tetangganya memberikan bantuan untuk makan.
Baca: Dijemput di Rumah Nenek, Bocah Selamat dari Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya Kini Yatim Piatu
Saat tribun menyambangi kediamannya pada selasa (15/5), kakek Zakaria Umar sedang beristirahat di pondoknya yang berada di kebun pisang. Kondisi tempat tinggalnya sangatlah memprihatinkan. Layaknya kandang ternak.
Kakek Zakaria mengatakan ia asli berasal dari Jember Jawa Timur. Ia telah datang ke Totoharjo sejak tahun 1970-an silam. Ia sendiri tidak memiliki keluarga.
"Dulu saya sempat mengajar ngaji dan juga kerja sebagai karyawan tambak," ujarnya.
Kini Zakaria hanya hidup sendiri di pondoknya yang sangat memprihatinkan.(dedi/tribunlampung)