Jalan Depan Ramayana Makin Parah, Pengendara Takut Terpeleset Batu Split
Setelah drainase ditutup pelat besi, pengembang proyek menimbunnya menggunakan batu split namun tidak disiram semen atau pun aspal.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Para pengendara yang melintas di Jalan ZA Pagar Alam mengeluhkan kondisi jalan tepatnya di area pembangunan jalan bawah tanah (underpass) Universitas Lampung (Unila), depan Mal Ramayana Robinson.
Sebelumnya, pengendara juga dipaksa waspada akibat jebolnya penutup drainase di lokasi tersebut.
Setelah drainase ditutup pelat besi, pengembang proyek menimbunnya menggunakan batu split namun tidak disiram semen atau pun aspal.
Baca: Gudang BBM Ilegal Meledak dan Terbakar Saat Sahur, Ketua RT Mengaku Kecolongan
Baca: Disdikbud Terapkan Zonasi Penerimaan Siswa Baru, Warga Rajabasa Tak Boleh Daftar di Tanjungkarang
Baca: Dua Bulan Lagi Melahirkan, Ibu Ini Lemas Lihat Perlengkapan Bayinya Ludes Terbakar
Akibatnya, batu-batu split berhamburan di jalan dan membuat pengendara takut terpeleset.
Selain itu, di atas drainase kembali nampak sejumlah lubang dan membuat jalan bergelombang.
"Ya kalau yang dirasakan saat ini medan jalan jadi nggak rata gitu. Sehingga harus ekstra hati-hati dan pelan-pelan," ungkap Sari, pengendara yang melintas, Jumat (18/5/2018).
Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya sisa tanah dari alat berat yang melintas sehingga membuat jalan menjadi licin.
"Belum lagi debunya itu kalau pas siang hari membuat tidak nyaman. Tapi alhamdulilah, sudah dua hari ini hujan sehingga nggak terlalu parah," paparnya.
Sari mengatakan, hal yang paling dikhawatirkan ketika melintas di jalan yang dijadikan proyek pembangunan Underpass tersebut adalah lubang dan kontur jalan yang tidak rata.
"Jadi, memang yang melintas di sini harus pelan-pelan bawanya supaya tidak terpeleset ban motor kita," ungkapnya.
Hal serupa dikeluhkan Risti, pengendara sepeda motor.
"Ya sekarang kalau melintas di jalan tersebut jadi kurang nyaman sudah macet banget ditambah banyak debu," ucapnya.
Apalagi jika di jam-jam sibuk maka kondisi kemacetan pasti terjadi bahkan mengular panjang hinga mencapai 1-2 km.
"Kalau jam sibuk gitu macetnya memang nggak nahan. Bahkan, waktu itu saya pernah terpeleset gara-gara pasir," tuturnya.
Baca: Awas Penipuan! Surat Pemblokiran Rekening BCA yang Viral di Medsos Dipastikan Palsu
Baca: Jarang Orang Tahu, Kode Rahasia Smartphone Ini Bisa Dengar Rekaman Telepon
Ia pun berharap kepada pemerintah kota ataupun instansi terkait yang membidangi agar segera dicarikan solusi dalam persoalan tersebut.