VIDEO: Jelang Mudik, Begini Kondisi JTTS Terkini
Tepatnya jalur tol sepanjang 8,9 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni hingga interchange (exit toll) Bakauheni Utara di Desa Hatta.
Penulis: Okta Kusuma Jatha | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Live Streaming Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BAKAUHENI – Pada musim mudik Lebaran tahun ini, pemerintah berencana menggunakan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Ruas tol yang disiapkan yakni Bakauheni-Sidomulyo sepanjang 39,4 kilometer.
Ruas ini disiapkan karena progres pembangunannya relatif sudah baik. Panjang ruas badan jalan yang sudah mencapai tahap beton rigid mencapai sekitar 36 kilometer.
Ruas ini pada Januari lalu sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Tepatnya jalur tol sepanjang 8,9 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni hingga interchange (exit toll) Bakauheni Utara di Desa Hatta.
Dari pantauan Tribun Lampung di ruas tol Bakauheni-Sidomulyo sepanjang 39,4 kilometer, Jumat, 1 Juni 2018, exit toll Bakauheni Utara hingga exit tol di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Sidomulyo mencapai 31 kilometer.
Baca: Di Sinilah Salat Tarawih Terpanjang, Digilir sejak Isya Hingga Menjelang Subuh
Sebagian besar ruas jalan tol sudah berupa beton rigid. Namun, ada beberapa ruas yang masih dalam proses untuk dibeton. Selain itu juga ada beberapa pekerjaan pembuatan jembatan yang masih berjalan.
Seperti pada STA 19 dan 21 di Desa Kekiling dan Kuripan, Kecamatan Penengahan. Pada titik ini, ada dua pekerjaan pembangunan jembatan yang masih dalam proses.
Selain itu, pada titik STA 21 ini juga sedang ada pembangunan underpass untuk akses jalan menuju Kecamatan Palas dan Sragi. Proses pemadatan timbunan tanah untuk badan jalan dan proses pengecoran juga terlihat di STA 31.
Kondisi yang justru belum siap justru terlihat pada interchange (exit toll) di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Sidomulyo. Pada ruas jalan sepanjang sekitar 4 kilometer ini masih dalam tahapan penimbunan dan pembuatan badan jalan.
Baca: VIDEO: Waspada, Aspal Bypass Mengelupas di 106 Titik
Kondisi akses jalan yang menghubungkan tol dengan Jalinsum itu masih berupa timbunan tanah. Juga terlihat ada beberapa pembangunan jembatan underpass yang juga belum selesai.
Kondisi ini tentu akan menjadi ancaman kendala bagi para pemudik yang akan menggunakan JTTS melalui jalur interchange di Desa Tanjung Agung. Apalagi jika hujan mengguyur, ruas tersebut bisa berubah menjadi kubangan lumpur yang akan sulit dilalui kendaraan. (*)