Almarhum Nashrullah Dikenal Baik dan Mudah Menolong

Nashrullah Haqiyuddin (33), redaktur kota Tribun Lampung dikenal sosok yang baik dan mudah menolong teman-temannya.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka A Solihin 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nashrullah Haqiyuddin (33), redaktur kota Tribun Lampung yang mengembuskan napas terakhir seusai mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Hajimena, Natar, Lampung Selatan, dikenal sosok yang baik dan mudah menolong teman-temannya.

Baca: 8 Pemain Muda Ini Digadang-gadang Bakal Menjadi Wonderkid di Piala Dunia Rusia 2018

Baca: Wajah Roy Kiyoshi Jadi Sorotan Saat Selfie Bareng Femmy Permatasari

Febri, salah satu rekannya yang melawat ke rumah kediaman duka menuturkan, Nashrullah merupakan sosok teman yang baik dan setia kawan.

"Ya dulu saya kalau sering jalan waktu liputan diajak kemana itu mau, enggak nolak dan senang berpetualang dan ingin tahu hal-hal baru," kenang Febri, mantan jurnalis di sebuah media TV Lokal di Lampung tersebut, Jumat (8/8).

Nashrul, sapaan akrabnya, sering kali mengabadikan momen ketika diajak liputan,  misal ketika menemui tempat baru pasti sering mengabadikan momen tersebut dan di-share.

"Waktu itu saya ingat liputan sampah di Universitas Muhammadiyah Metro (UMM), nah saya diminta jadi objek foto suruh nunjuk. Sebab, waktu itu tidak ada orang lewat mau gak mau jadi objek fotonya karena memang harus ada orangnya," tuturnya.

Kenangan yang tak terlupakan lagi adalah sering keluar malam bersama untuk mencari minuman hangat dan kongkow sambil membicarakan semua hal.

"Ya sering keluar malam bareng bahkan tengah malam dan nongkrong bareng sambil ngobrolin semua hal. Dia itu sebagai teman pembawaannya menyenangkan dan enjoy, santai rileks gak terlalu formal orangnya," katanya.

Hal senada dirasakan Rio AN teman sejawat Nashrullah waktu sama-sama duduk di bangku kuliah di FISIP Ilmu Komunikasi.

"Wah dia ini sosok yang pintar bagi saya, soalnya anaknya kritis dan kalau dosen memberikan kesempatan bertanya dia pasti selalu bertanya," ucapnya.

Menurutnya, kalau bicara soal jurnalistik memang sudah bakatnya karena dia merupakan bagian dari UKM jurnalis kampus Teknokra.

"Iya dia itu sudah terlihat bakat jurnalisnya karena di Teknokra dia jika memberi proyeksi suatu peliputan memang sudah mengerti apa saja bahan yang akan dikumpulkan," tuturnya.

Dirinya waktu itu pernah punya pengalaman menarik saat peliputan bersama Nashrul saat mendapatkan kesempatan mewawancarai Abu Bakar Baasir.

"Nah itu tahun 2007 kalau tidak salah, nah kami berdua dari Teknokra dapat kesempatan untuk mewawancara Abu Bakar Baasir. Waktu itu malah Nashrul yang lebih banyak mengeksplor pertanyaan. Memang sudah bakat dia jurnalistik itu," ungkapnya.

Hal yang tidak terlupakan sebelum Nashrul meninggal dunia adalah kebaikannya saat membantu dirinya mengurus urusan adsministrasi kependudukan waktu itu.

"Jadi saya lagi urus administrasi kependudukan, ketemu dia dan dia langsung nolong saya urusin itu. Dia bilang kalau ada persoalan apa jangan sungkan-sungkan cerita nanti dibantu," tutupnya. (eka)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved