Tak Pernah Terlihat Setiap Digerebek Polisi, Inilah yang Membuat Gembong Begal Akhirnya Menyerah

Tak Pernah Terlihat Setiap Digerebek Polisi, Begini Cara Gembong Begal Menyerah

Penulis: syamsiralam | Editor: wakos reza gautama
Tribun Lampung
Wiwin saat diperiksa aparat Polsek Terbanggi Besar 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TERBANGGIBESAR - Tak ingin nama kampungnya tercemar, gembong begal di Kabupaten Lampung Tengah memutuskan menyerahkan diri ke polisi.

Aswin Soleh (32) alias Wiwin namanya. Wiwin menyerahkan diri ke Polsek Terbanggi Besar, Kamis (21/6/2018) malam lalu.

Baca: Amankan Pilgub Lampung, Polres Lampung Selatan Terjunkan 895 Personel

Didampingi ibu, istri dan tokoh masyarakat Terbanggi Besar, Musa Ahmad, Wiwin lebih banyak menunduk saat datang ke Polsek Terbanggi Besar.

Penyerahan diri gembong pembegalan dengan laporan kepolisian sebanyak delapan kasus sejak 2003 itu, diterima Kapolsek Terbanggi Besar Komisaris Donny Hendri Dunand didampingi Panit I Intelkam Aiptu Faisol Rohim.

Di hadapan polisi dan keluarganya, Wiwin mengakui semua perbuatannya dan menyesal atas semua tindakannya.

Ia juga mengajak para pelaku kriminal lainnya untuk tidak melakukan lagi aksi kriminalitas dan menyerahkan diri.

"Jangan lagi menjadi begal, karena merugikan dan merusak nama daerah kita. Saya mengajak teman-teman (pelaku kriminal) untuk menyerahkan diri sebelum mendapat tindakan tegas polisi," kata Wiwin.

Wiwin adalah salah seorang gembong sejumlah aksi pembegalan dan perampasan di Lampung Tengah.

Warga Kampung Terbanggi Besar tersebut bukan orang baru dalam aksi kriminalitas khususnya pembegalan di Lamteng.

Selain terkenal sadis, warga Kampung Terbanggi Besar itu juga dikenal lihai menghindari kejaran petugas.

Wiwin mengaku, sering digerebek polisi namun tidak pernah tertangkap. Padahal, dirinya ada di lokasi penggerebekan.

Baca: Titi Syok Lihat 2 Anaknya, Fatir dan Fatur Tertimbun Reruntuhan Bangunan & Tanah Longsor di Kaliawi

Baca: Logistik Pilgub di Lamsel Sudah Didistribusi ke PPK

"Saya pernah digerebek polisi tapi tidak ditangkap padahal saya mondar mandir di lokasi penggerebekan. Mereka seperti tidak bisa melihat saya," ucapnya.

Bahkan menurut pengakuan Wiwin, cuaca bisa tiba-tiba berubah dari panas menjadi hujan ketika polisi masuk ke Kampung Tua, Terbanggi Besar, untuk mencarinya.

"Saya tidak punya ilmu apa-apa. Asal jangan keluar dari Kampung Tua saja.Selama saya masih berada di Kampung Tua, sulit menangkap saya," imbuh Wiwin.

Sulit bukan berarti tidak bisa. Buktinya Wiwin sudah bolak-balik keluar masuk penjara. Ia adalah residivis dengan sejumlah luka tembak di bagian kakinya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved