Sama-sama Masuk Bursa Capres Jokowi, Mahfud MD dan TGB Sepakat Tak Akan Saling Berebutan!
Ada pernyataan mengejutkan datang dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ada pernyataan mengejutkan datang dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Ia mengaku, telah melakkan diskusi panjang dengan Gubenur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi.
Baca: Perancis Juarai Piala Dunia 2018, DJ Dinar Candy Lagi-lagi Lakukan Aksi Tak Biasa Pada Malam Hari!
Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD lewat laman Twitternya @mohmahfudmd, pada Selasa 17 Juli 2018.
Mahfud MD menyatakan jika dirinya dan TGB telah sepakat untuk tidak berebutan untuk menjadi cawapres.
@mohmahfudmd: "Saya sdh berdiskusi panjang dgn TGB.
Semua kita serahkan kpd Pak Jokowi dan parpol2 pengusung sesuai mekanisme konstitusi.
Skenario Allah tak bisa dilawan. Yang penting Indonesia bisa lbh baik."
Baca: Ngaku Tak Menyesal Tinggalkan Real Madrid, Ternyata Ini Alasan Cristiano Ronaldo Pindah ke Juventus
Mahfud MD menyebut apabila TGB adalah juniornya yang baik hati dan santun.
Ia pun kemudian memamerkan foto kedekatannya dengan TGB dan keluarganya saat berkunjung ke Mataram.
@mohmahfudmd: "TGB itu yunior saya yang baik hati, santun dan tawadhu’.
Lihat di foto itu: saya sedang menggendong puteri cantiknya TGB di rumah TGB beberapa waktu yang lalu di Mataram."
Baca: Tak Kuat Ceritakan Sakit yang Diderita Putri Semata Wayangnya, Denada Menangis di Acara Rumpi
Diketahui, saat ini nama TGB dan Mahfud MD masuk dalam bursa cawapres Jokowi.
TGB masuk ke dalam bursa setelah menyatakan dukungan kepada Jokowi.
TGB mengaku, keputusan itu ia ambil setelah 4 tahun ia melihat adanya pecah belah umat, terutama pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah.
"Keputusan ini saya ambil setelah empat tahun saya melihat, menilai dan juga pasca pemilukada serentak kemarin terutama. Saya melihat di beberapa daerah, pembelahan itu sudah begitu terasa. Jadi pembelahan antar umat ini luar biasa. Satu mengklaim dialah aspirasi umat dan yang lain bukan umat dan bahkan dengan narasi-narasi dan wacana yang merusak persaudaraan kita," ungkapTGB, dikutip KompasTV.
"Jadi pasca Pemilukada saya melihat wacana-wacana dan orasi yang dikembangkan, dan bahkan itu semakin mengkhawatirkan. Mengutip ayat-ayat perang seakan-akan 2019 itu kita akan perang kurusetra antara Pandawa dan Kurawa. Pilihan saya sebagai anak bangsa adalah diam atau bersuara, dan saya memilih untuk bersuara. Ini tidak ada kaitannya dengan jabatan apa-apa," tambahnya.