Dari Jarak 1.600 Meter, Penembak Jitu Ini Habisi Nyawa Petinggi ISIS
Dari Jarak 1.600 Meter, Penembak Jitu Ini Habisi Nyawa Petinggi ISIS di Afghanistan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LONDON - Tim satuan khusus militer Inggris, SAS (Special Air Service), dilaporkan telah berhasil melumpuhkan seorang petinggi ISIS dari jarak 1 kilometer lebih dalam sebuah misi rahasia di Afghanistan.
Target yang masuk dalam daftar buronan profil tinggi AS dan Inggris itu tewas seketika akibat tembakan yang tepat mengenai bagian dada.
Dilaporkan Daily Star, penembak jitu dari tim SAS tersebut berpangkat sersan dan merupakan veteran dalam peperangan di Irak dan Suriah.
Tembakan itu dilakukan menggunakan sebuah senapan mesin kaliber 50 dari jarak 1,1 mil atau sekitar 1.600 meter.
Tembakan itu sekaligus tercatat sebagai tembakan dari jarak terjauh oleh satuan elite itu yang berhasil menewaskan sasaran.
Bahkan, senapan mesin yang digunakan penembak jitu itu langsung dikirim kembali ke markas SAS di Hereford, Inggris, untuk dinonaktifkan dan disimpan sebagai tanda mata.
Diberitakan Daily Star, misi yang dilakukan tim itu merupakan misi rahasia ke daerah yang dikuasai ISIS di Afghanistan utara pada Juni lalu.
Menurut sumber, saat itu tim SAS yang sedang berada di atas kendaraan bersenjata tengah memantau markas ISIS dari kejauhan.
Saat itu muncul target yang diketahui kemudian merupakan buronan berprofil tinggi dalam daftar AS dan Inggris.
Setelah mendapat izin dari pejabat senior di Markas Komando Operasi Khusus Gabungan di Kabul, tim mulai mempersiapkan eksekusi.
Meskipun tim telah dilengkapi senapan sniper, mereka meyakini pada jarak saat itu hanya senapan mesin kaliber 50 yang terpasang di kendaraan yang mampu mencapai target.
Senapan mesin kaliber 50 jenis Cal Browning dikenal memiliki jarak dan ketepatan tembak yang luar biasa meski telah berusia puluhan tahun.
Senapan mesin itu telah digunakan sejak Perang Korea pada 1950-an. Namun, diyakini baru pertama kali ini senapan itu digunakan untuk penembak jitu oleh satuan elite Inggris.
"Senapan mesin itu dapat melepaskan tembakan tunggal. Penembak jitu memasang alat teropong khusus pada senapan mesin dan dibantu personil pengintai untuk memastikan jarak dan kecepatan angin."
"Juga diperhitungkan suhu dan cahaya pada saat itu karena udara panas dari permukaan tanah membuat tampilan target pada teropong sedikit bergoyang," kata sumber.