Berita Bandar Lampung
Mengapa Polisi dan Dishub Tak Bisa Tertibkan Terminal "Bayangan" di Bundaran Hajimena?
Keberadan terminal "bayangan" di bundaran Rajabasa-Hajimena seringkali memunculkan kemacetan.Polisi dan dishub tak bisa tertibkan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keberadan terminal "bayangan" di bundaran Rajabasa-Hajimena seringkali memunculkan kemacetan.
Dan hingga sekarang baik polisi maupun Dinas Perhubungan tidak bisa menertibkan terminal yang berada di sisi jalan lintas Sumatera itu.
Padahal, jarak antara terminal bayangan dan Terminal Rajabasa hanya sepelemparan batu.
Mengapa awak bus lebih memilih mangkal di terminal bayangan ketimbang terminsal resmi?
Pantauan Tribun Lampung, Minggu (9/9) siang hingga sore, banyak bus antar kota dalam provinsi (AKDP) mangkal alias ngetem di tepi jalan lintas Sumatera.
Persisnya di bundaran perbatasan Rajabasa, Bandar Lampung, dengan Hajimena, Natar, Lampung Selatan.
Baca: Oknum Disdag di Terminal Rajabasa Minta Retribusi Jasa Umum ke Pedagang
Ari, sopir bus jurusan Rajabasa-Way Abung (Tulangbawang), mengakui memilih mangkal di bundaran
Rajabasa-Hajimena karena penumpang lebih ramai ketimbang di Terminal Rajabasa.
"Mangkal di sini, penumpang pasti penuh. Daripada mangkal di terminal, enggak ada penumpangnya," kata Ari.
Nasir, sopir bus jurusan Rajabasa-Metro, membenarkan sedikitnya penumpang jika ngetem di Terminal Rajabasa yang berjarak sekitar dua kilometer dari bundaran.
"Di terminal, penumpang sepi. Kalau di bundaran, ramai. Apalagi kalau sore," ujar Nasir. "Biasanya ngetem 10-30 menit. Ini juga sudah dari terminal," imbuhnya.
Kepala Terminal Tipe A Rajabasa Denny Wijdan menjelaskan, setiap bus AKDP maupun AKAP (antar kota antar provinsi) harus masuk terlebih dahulu ke Terminal Rajabasa sebelum melanjutkan perjalanan.
Dinas Perhubungan pun, kata dia, sudah sering melakukan sosialisasi kepada awak bus agar selalu masuk terminal.
"Sopir-sopir bus banyak yang bandel (tidak masuk terminal) karena menghindari retribusi. Mereka juga malas memutar untuk masuk ke terminal," kata Denny melalui ponsel.
Dampak dari terminal "bayangan" di tepi jalan, bundaran Rajabasa-Hajimena, di antaranya adalah semrawutnya arus lalu lintas.
Sejumlah pengendara pun mengeluhkan kondisi tersebut, terutama pada pagi saat hari kerja.