Tak Seindah yang Dibayangkan, Ini Pahitnya Kehidupan Para Ladyboy Thailand
Thailand dianggap memiliki nilai toleransi tinggi kepada kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Interseks).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Thailand merupakan negara Asia yang dikenal ramah soal orientasi seksual seseorang.
Tidak hanya orang dengan orientas seksual "lurus" yang bisa hidup di tempat itu.
Thailand dianggap memiliki nilai toleransi tinggi kepada kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Interseks).
Namun, tidak semua kenyataan yang selama ini kita ketahui sepenuhnya benar.
Baca: Reino Barack Ternyata Sudah Lama Putus dari Luna Maya, Penyebabnya Terungkap
Bicara soal Thailand, negara ini berkaitan erat dengan kata "ladyboy" yang sering kita dengar.
Ladyboy sendiri adalah fenomena penyimpangan sosial di mana laki-laki berpenampilan seperti perempuan.
Di Indonesia sendiri masyarakat menyebutnya sebagai Waria atau Wanita Setengah Pria.
Baca: Ina Thomas Emosi Gara-gara Foto Mesra Suaminya dengan Sophia Latjuba Jadi Gunjingan Netizen
Orang Thailand menyebut ladyboy sebagai kathoey, yakni berasal dari bahasa khmer yang artinya laki-laki namun juga perempuan.
Sudah bukan rahasia umum kalau Thailand memiliki jumlah ladyboy yang terhitung sangat banyak.
Ternyata hal ini tidak lepas dari sistem kebudayaan dan kepercayaan mereka loh, Moms!
Kita kerapkali mendengar bahwa kaum ladyboy sangat diterima di Thailand.
Namun ternyata, yang terjadi di sana juga tidak jauh seperti ladyboy di Indonesia.
Dilansir oleh Intisari.id dari laman Scmp.com, kaum ladyboy di Thailand juga mendapatkan diskriminasi sama seperti di negara lain.
"Orang mungkin berpikir bahwa Thailand menyediakan ruang terbuka untuk mengekspresikan identitas gender jika orang tersebut memiliki orientasi seksual LGBT.
Namun pada kenyataannya, sangat sulit untuk mengungkapkan identitas tersebut karena kami tidak memiliki dukungan hukum," ucap Kath Khangpinboon seorang aktivis LGBT.