Kisah Aipda Mulyadi yang Membantu Warga Miskin Dengan Menjual Sampah
Sungguh mulai yang dilakukan polisi yang satu ini. Demi membantu warga miskin, Aipda Mulyadi (40) rela bergelut dengan sampah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BENGKULU - Sungguh mulia yang dilakukan polisi yang satu ini. Demi membantu warga miskin, Aipda Mulyadi (40) rela bergelut dengan sampah.
Keringat Apida Mulyadi bercucuran. Ia bersama Lubis (36) seorang tauke pengepul barang bekas sibuk menimbang kardus, plastik, koran bekas, dan sejumlah besi.
Hari itu, Senin (24/9/2016) pukul 13.20 WIB, Mulyadi mengumpulkan 179 kilogram barang bekas.
Barang bekas dan sampah itu didapat dari sejumlah sekolah, warung, dan tempat umum lainnya.
Dengan cukup cekatan, Lubis menghitung uang yang diberikan pada Mulyadi.
"Rp 486.000 jumlah semuanya," kata Lubis.
Baca: Daftar CPNS Lewat Situs sscn.bkn.go.id Mulai 26 September 2018, Cara Buat Akun di Situs SSCN
Uang itu langsung dipegang Yuki Rosdiana, istri Aipda Mulyadi.
Dalam sebulan, Mulyadi mampu mengumpulkan Rp 1,7 juta dari mengumpul dan menjual sampah.
Uang itu diberikan pada warga miskin.
"Uangnya diberikan untuk biaya pengobatan, pendidikan, kursi roda untuk orang miskin. Ini sudah dilakukan sekitar 2 tahun," ungkap Mulyadi.
Mulyadi merupakan anggota Polsek Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Ia bertugas sebagai Bhabinkamtibmas yang membawahi beberapa desa.
Di tengah kesibukannya bersama masyarakat, ia melakukan kerja sosial yang dinamakannya "Sedekah Sampah".
Ia mengisahkan, ide sedekah sampah didapatnya dari buku yang ia baca.
Rupanya, sedekah sampah mampu ikut membangun desa.