Tribun Bandar Lampung
Bantu Korban Pecandu Narkoba, Dianang Dirikan House of Serenity
Berawal dari pecandu narkoba dan memilih untuk berhenti, Dianang Iswardana (47) mendirikan Rumah Rehabilitasi.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Berawal dari pecandu narkoba dan memilih untuk berhenti, Dianang Iswardana (47) mendirikan Rumah Rehabilitasi Unit Pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi korban penyalahguna narkoba.
Di sebuah rumah yang terletak Jalan Panglima Polim Gang Sawo No 19A Segala Mider Tanjung Karang Barat, Dianang membuka House of Serenity.
Tak cukup besar tapi cukup menampung para korban pecandu narkoba, membuat hati Dianang lega.
Baca: Duh, Sudah 2 Kali Transfer Uang, Ibu Rumah Tangga Ini Baru Sadar Jadi Korban Penipuan
"Ruangan hanya bisa menampung 10 orang, perangkatan," ujarnya Senin 1 Oktober 2018.
Sedikit tapi maksimal, kata Dianang saat memperlihatkan ruang rehabilitasi yang dipagar besi keliling layaknya rumah prodeo.
Baca: Merasa Dirugikan Akibat Pemberitaan di Media Massa, Masayu Angkat Bicara
"Ini bukan penjara, tapi ini memang SOP nya seperti ini, antisipasi saja, tapi didalamnya nyaman kok," tukasnya.
Baca: Awal Bulan Oktober 2018, Cek Prakiraan Cuaca dari BMKG
Benar kata Dianang, layaknya rumah tempat rehabilitas yang dirintis sejak 2016 memiliki berbagai ruangan. Di sebelah kiri terdapat ruangan untuk melukis, ruang tengah sendiri untuk berkumpul dan berdiskusi, sedang ruang tidur ada di tengah.
"Ruang tidurnya udah AC jadi biar nyaman, tidak kayak penjara, dan tempat-tempat rehabilitasi yang saya kunjungi," katanya.
Dianang pun mengisahkan pengalaman pahitnya menjadi seorang pencandu di pulau dewata. Kisaran tahun 2000 ia pun mencoba berhenti dari ketergantungan dengan barang haram tersebut.
"Kemudian saya mengikuti rehabilitasi tahun 2009, saya sudah cukup apa yang dicari, memang saya mulai mengenal barang haram tersebut sejak SMP," ungkapnya.
Setelah menjalani rehab dan berhasil melepas jeratan narkotika, Dianang memutuskan berkeluarga. Namun melihat banyak pecandu dan sulit melepas dari kecandunannya hati Dianang terketuk.
"Saya tahu pecandu, karena saya pernah rehab dan saya pernah ditolong orang jadi kenapa gak saya nolong, dan saya membangun House of Serenity tepatnya 3 februari 2016," katanya.
Kata Dianang, ditempat rehabilitasinya ia menangani para pecandu narkotika dengan pendekatan humanis dan berbeda.
"Jadi para pencandu narkotika diajak melakukan kegiatan bersama mulai dari olahraga hingga diskusi," tuturnya.