Catat! Imunisasi MR Masih Gratis dan Diperpanjang hingga 31 Oktober 2018
Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran No SR02.06/Menkes/573/2018 perihal Waktu Pelaksanaan Imunisasi Meales Rubella.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Dinas Kesehatan Tanggamus menyatakan masa imunisasi measless rubella (MR) massal diperpanjang sampai akhir Oktober 2018.
Itu setelah Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran No SR02.06/Menkes/573/2018 perihal Waktu Pelaksanaan Imunisasi Meales Rubella.
"Isi surat ini intinya memperpanjang masa imunisasi rubella sampai akhir Oktober karena capaian secara nasional masih rendah".
Baca: 7 Trik Mudah Dapatkan Tarif Hotel Harga Murah
"Tapi untuk Tanggamus sudah 92,12 persen dari target 95 persen, berarti kurang sedikit lagi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sukisno, Senin (1/10/2018).
Angka riil dari 92,12 persen tersebut yakni 145.893 anak dari target 158.373 anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun.
Diskes Tanggamus sendiri menargetkan 95 persen disamakan dengan target nasional bagi tiap daerah.
"Kami optimis bisa tercapai 95 persen dari target di sini, sebab sekarang saja sudah tinggi".
"Terlebih masa yang diberikan sampai akhir Oktober, tandanya bisa mencicil maksimal satu pekan tercapai satu persen," ujar Sukisno.
Baca: Belajar Jejak Masa Lalu di Situs Batu Bedil Tanggamus
Masa imunisasi diperpanjang imbuhnya, stok logistik seperti vaksin, alat suntik dan lainnya masih tersedia.
Tidak ada penambahan logistik lagi, sebab dari awal telah disiapkan logistik untuk sasaran 95 persen.
"Untuk logistik tidak ada kendala, masih mencukupi sampai target minimal semula 95 persen".
"Begitu juga tenaganya, dan sudah saya sampaikan agar kita sama-sama bekerja demi menyehatkan masyarakat," ujar Sukisno.
Baca: Penulisan Angka 4 pada Jam Gadang di Bukittinggi Simpan Makna Khusus
Biaya vaksinasi MR di Indonesia menurutnya mahal Rp 400 ribuan. Bahkan, di Singapura tarif Rp 1 juta, Malaysia Rp 500 ribu.
"Tapi adanya program massal ini diberikan gratis untuk ciptakan imunitas kelompok atau kekebalan menyeluruh," urainya. (*)