Tribun Lampung Selatan
VIDEO - Jika Ada Tsunami, Warga Pesisir Lampung Selatan Hanya Punya Waktu 14 Menit Selamatkan Diri
Di Indonesia, dari 483 kabupaten/kota rawan bencana, Lampung Selatan berada di urutan ke-84.
Penulis: Okta Kusuma Jatha | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Live Streaming Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang rawan bencana.
Di Indonesia, dari 483 kabupaten/kota rawan bencana, Lampung Selatan berada di urutan ke-84.
Hal ini dijelaskan oleh Kassubdit Perencanaan Tanggap Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eny Supartini saat menghadiri simulasi dan mitigasi bencana di PPI Bom Kalianda, Selasa, 6 November 2018.
Eny mengatakan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jika terjadi gempa bermagnitudo 8,7 dengan kedalaman dangkal yang bisa memicu tsunami di Selat Sunda atau terjadinya letusan Gunung Anak Krakatau (GAK).
Maka masyarakat Lampung Selatan, khususnya wilayah pesisir, hanya memiliki waktu 14,1 menit.
Baca: VIDEO - Perwakilan Kemendagri Hadiri Simulasi Mitigasi Bencana Tsunami dan Gempa di Lampung Selatan
Baca: Dipandang Sangat Perlu, Pemkot Bandar Lampung Berencana Buat Jalur Evakuasi Tsunami
“Gelombang tsunami itu akan lebih cepat menjangkau pesisir Lampung Selatan. Hanya sekitar 14,1 menit (tsunami) akan sampai di pesisir Lampung Selatan,” ujarnya.
Sedangkan untuk daerah kepulauan, seperti Pulau Sebesi, masyarakatnya hanya memiliki gold time (waktu untuk menyelamatkan diri) 5 menit.
“Belajar dari kejadian yang terjadi di Palu dan Donggala, kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov Lampung untuk membuat peta-peta daerah rawan di Lampung. Termasuk kemungkinan adanya titik yang berpotensi terjadi likuifaksi seperti di Sulawesi Tengah,” terang Eny.
Ia menambahkan, tentu potensi terjadinya bencana merupakan kehendak alam yang tidak bisa ditolak.
“Jauhkan masyarakat dari bencana, dan juga menyiapkan masyarakat menghadapi bencana serta hiduplah berharmoni dengan alam,” tandasnya. (*)