Jenazah Balita Pesawaran Tertahan di Rumah Sakit, Ini Penjelasan Resmi RS Abdul Moeloek

Jenazah Balita Pesawaran Sempat Tertahan, Ini Penjelasan Resmi RS Abdul Moeloek (RSUAM).

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Safruddin
Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Solichin
Humas RSUAM Akmad Sapri 

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUAM) Provinsi Lampung menyanggah terkait pemberitaan soal tertahannya jenazah Rohani (5) di di RS plat merah itu.

Humas RSUDAM Provinsi Lampung, Akmad Sapri menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar.

Kronologi sebenarnya lanjut dia, RSUAM tidak menahan jenazah tetapi pihak keluarga korban tidak mau anaknya dibawa ke ruang jenazah.

Baca: Hakim Tipikor Tanjungkarang Cecar Ketua DPRD Lamsel dan Advokat Senior Lampung

"Alasannya tidak mau karena keluarganya itu sedang menunggu jemputan untuk dibawa pulang dari Kedondong," kata Akmad Sapri saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (7/11/2018).

Sapri menjelaskan, sesuai prosedur RSUAM, pasien yang telah meninggal dunia harus dibawa dulu ke ruang jenazah untuk diproses kepulangannya.

"Seharusnya pihak keluarga korban sudah tahu bagaimana mekanisme pemulangan jenazah di RSUAM, sudah ada prosedurnya," tuturnya.

Setelah di kamar jenazah pasien bisa mengajukan permohonan untuk memakai ambulans gratis.

Kalau betul-betul tidak mampu seperti persoalan pasien tersebut.

"Nanti kalau sudah diantar, supir jenazah kan bawa SPJ nanti di sana ditanda tangani oleh pihak pamong setempat bahwa menggunakan ambulans gratis dan diketahui pihak pamong.

Kita pasti niat baik membantu dan tidak akan mempersulit," tandasnya.

Baca: Jadi Korban Lion Air JT 610, Wahyu Sempat Lakukan Hal Romantis Ini ke Sang Istri, Putri Pratiwi

Bergabung dengan lebih banyak teman dengan subscribe video YoTube Tribunlampung:

Sebelumnya, jenazah balita bernama Rohani sempat tertahan di ruang IGD RSUAM.

Alasanya tidak punya biaya untuk membawa pulang jenazah anaknya ke kampung halamannya
di Kedondong, Kabupaten Pesawaran.

Miskah (44) bapak dari balita bernama Rohani mengatakan jenazah anaknya tidak bisa dibawa pulang karena tidak punya biaya sewa ambulans.

"Anak saya sudah meninggal dunia dari jam 04.00 WIB, tetapi sampai sekarang belum bisa dipulangkan masih di IGD karena tidak punya uang," kata Miskah, Rabu (07/11/2018) sekitar pukul 08.00 WIB. (eka)

Baca: BREAKING NEWS - Wabup Fauzi Ikut Salatkan Jenazah Wahyu, Korban Lion Air JT 610

Baca: BMKG Prakirakan Puncak Musim Penghujan Bulan Januari 2019

Baca: Mahasiswi UGM Diperkosa Teman Sesama Mahasiswa Saat KKN di Pulau Seram Maluku, Kini Kasusnya Viral

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved