Jejak-jejak Sepatu Misterius di Rumah Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh

Jejak-jejak Sepatu Misterius di Rumah Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh

Editor: taryono
Kolase Wartakotalive.com/ Facebook (Muhammad Azzam/Maya Sofya Ambarita
Pembunuhan satu keluarga di Bekasi 

Jejak-jejak Sepatu Misterius di Rumah Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - KONDISI rumah dimana pembunuhan satu keluarga di Bekasi terjadi mulai terbongkar sedikit demi sedikit. 

Ternyata kondisinya sangat mengerikan, tetapi memberi banyak petunjuk bagi polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini. 

Baca: Daftar Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya Menurut BPOM

Selain itu diketahui pula bahwa Maya Ambarita (37), istri korban pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002 RW 007 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, dikenal baik dan aktif dalam Pendidik Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Ia mengatakan istri korban yang ikut tewas bersama kedua anaknya juga ikut arisan bersama warga lainnya.

"Istri korban ini terlihat di arisan warga, aktif juga di PKK sama Posyandu. Iya juga sering adakan arisan keluarga," katanya.

Baca: Inilah 7 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online yang Hilang 2 Minggu dan Ditemukan Tinggal Belulang!

Ia menjelaskan memang pemilik kontrakan Dauglas kakak korban bersama korban baik dan tidak pernah ada masalah.

Meskipun minim komunikasi.

"Selama tiga tahun saya jadi ketua RT tidak pernah ada masalah. Baik baik saja. Kalau masalah dulu-dulu saya engga tahu," ujarnya.

Ia mengatakan korban bersama suaminya Diperum Nainggolan (38) kerja sebagai penjaga dan pengelola kosan milik kakaknya.

Kosan itu dua lantai dengan terdapat 28 kamar.

"Kosannya yang terisi 12 kamar, di bawah 8 di atas 4," sambungnya.

Baca: 4 Opsi untuk Peserta CPNS 2018 yang Tak Lolos SKD, Diputuskan 18 November 2018

Ia menambahkan untuk kedua anaknya sekolah di Imanuel Victori tidak jauh dari rumahnya.

Anaknya Sarah Boru Nainggolan (9) kelas tiga SD dan Arya Nainggolan (7) kelas satu SD.

"Anak-anak biasa cerita, main bercanda canda. Orang tuanya juga baik. Tapi ya saya sempat kesal karena saya minta data penghuni kontrakan atau kos tapi enggak mau kasih datanya," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved