Tribun Lampung Selatan
Cuaca Ekstrem di Tengah Laut, Nelayan di Pesisir Kalianda Pilih Tidak Melaut
Hembusan angin cukup kencang terjadi di kawasan pesisir pantai di Kabupaten Lampung Selatan selama sepekan terakhir.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Hembusan angin cukup kencang terjadi di kawasan pesisir pantai di Kabupaten Lampung Selatan selama sepekan terakhir.
Hal ini membuat banyak nelayan memilih tidak melaut.
Baca: Masyarakat Lampung Diminta Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang yang Akan Melanda 5 Hari ke Depan
Para nelayan khawatir kondisi cuaca di tengah laut justru ekstrim.
Apalagi memasuki pertengahan bulan November ini, sudah mulai masuk musim angin barat.
“Sekarang banyak yang memilih tidak melaut. Karena kalau malam angin cukup kencang. Di tengah laut kadang-kadang lebih ekstrim lagi,” kata Dayat, seorang nelayan di PPI Bom Kalianda, Jumat (16/11/2018).
Nelayan yang tetap melaut biasanya nelayan jaringan dan pancingan.
Karena biasanya mereka berangkat pada siang hari dan jarak jangkauan pun hanya sekitar 2 mil.
Sedangkan untuk nelayan kapal, banyak yang memilih tidak melaut.
Baca: BMKG Imbau Masyarakat Mewaspadai Cuaca Buruk di Lampung Jelang Musim Penghujan Seperti Saat Ini
Selain kondisi cuaca yang kerap tidak bersahabat pada malam hari.
Hasil tangkapan ikan pun saat musim angin baratan sekarang juga menurun.
Ini juga menjadi alasan nelayan memilih tidak melaut.
Karena hasil tangkapan terkadang tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
“Tangkapan juga turun kalau musim angin baratan seperti sekarang,” terang Udin nelayan lainnya.
Sebagian nelayan memanfaatkan waktu dengan memperbaiki kapal, alat tangkap dan aktivitas lainnya.
Ada juga yang sementara beralih menjadi pekerja bangunan agar tetap bisa mendapatkan pendapatan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/nelayan-di-dermaga-tpi-bom-kalianda.jpg)