Tribun Lampung Selatan
Akhir Tahun Aktivitas GAK Masih Fluktuatif, Lontaran Material Debu Setinggi hingga 400 Meter
Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di selat Sunda memasuki akhir tahun ini masih menunjukan geliat aktivitasnya yang fluktuatif.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL – Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di selat Sunda memasuki akhir tahun ini masih menunjukan geliat aktivitasnya yang fluktuatif. Dari pantuan pos pemantau GAK, masih teramati adanya letusan dengan lontaran matrial debu setinggi hingga 400 meter.
Kepala pos pantau GAK di desa Hargo Pancuran, Andi Suardi mengatakan dari data Magma VAR pada 20 Desember lalu tercatat ada 324 kali letusan dengan amplitudo 56-58 mm dan durasi 22-113 detik.
“Ada sebanyak 33 kali letusan yang disertai dengan lontaran matrial debu setinggi 100 -400 meter dengan warna kelabu. Dan dari CCTV pada malam hari teramati adanya sinar api,” kata dia kepada tribun, sabtu (22/12).
• Libur Natal-Tahun Baru, Ruas Tol Bakauheni-Lematang Beroperasi 24 Jam
• Kuliner Lampung- 8 Tempat Kuliner Lampung yang Wajib Dicoba saat Menikmati Liburan
Lebih lanjut Andi mengatakan dari data Magma VAR juga teramati tremor harmonik sebanyak 7 kali dengan amplitudo 19-57 mm dan durasi 17-60 detik dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 1 kali dengan amplitudo 25 mm dan durasi 5 detik.
“Untuk gempat microtremor terekam dengan amplitudo 2-58 mm dan dominan 30 mm,” terangnya.
Geliat aktivitas GAK, menurut Andi, terus berfluktuatif. Pekan lalu, kata dia, aktivitas GAK terpantau menurun. Namun pada pekan ini kembali terpantau meningkat.
Sejauh ini untuk status GAK masih pada level II Waspada. Dimana para pengunjung dan nelayan dilarang mendekati kawah GAK (puncak) dalam radius 2-3 kilometer.(dedi/tribunlampung)